Penggunaan pestisida secara intensif dalam budidaya bawang merah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Brebes sebagai sentra produksi, telah menimbulkan kekhawatiran terhadap pencemaran tanah dan akumulasi pestisida pada hasil pertanian. Pestisida berbahan aktif klorpirifos merupakan salah satu pestisida golongan organofosfat yang sering digunakan oleh petani. Klorpirifos merupakan salah satu pestisida yang banyak digunakan dan diketahui memiliki persistensi tinggi di lingkungan. Banyaknya perilaku petani yang kurang tepat dalam penggunaan pestisida menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan anjuran pemakaian dalam jangka panjang dapat meninggalkan akumulasi residu di lahan pertanian dimana pestisida tersebut digunakan. Residu pestisida yang mencemari tanah juga dapat terserap melalui akar dan menetap dalam batang, daun, serta buah tanaman. Hal ini dapat membahayakan kesehatan manusia sebagai konsumen karena adanya residu di dalam produk hasil panen. Hal yang harus diperhatikan ialah adanya batas maksimum residu (BMR) yang diketahui sebagai konsentrasi yang dapat diterima pada hasil pertanian yang dinyatakan dalam miligram residu pestisida per kilogram hasil pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mereduksi kadar residu klorpirifos dalam tanah dan umbi melalui aplikasi mikroorganisme dan biochar sebagai agen bioremediasi. Penelitian dilakukan di lahan pertanaman bawang merah Desa Siandong, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, menggunakan rancangan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor: agen bioremediasi (A: Tanpa mikroorganisme, Pseudomonas sp., Atlantibacter hermannii, Konsorsium, dan Biofilm) dan biochar (B: Tanpa biochar dan Biochar). Terdapat 10 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali sehingga menghasilkan 30 satuan percobaan. Data dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA, DMRT, dan Pearson correlation.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mikroorganisme menurunkan pH tanah dibandingkan kontrol. Perlakuan Biofilm + Biochar (A4B1) berhasil mereduksi kadar residu pestisida klorpirifos dalam tanah sebesar 82,35?n pada umbi sebesar 79,53% dibandingkan kontrol. Perlakuan Konsorsium + Biochar (A3B1) memberikan peningkatan signifikan terhadap kapasitas tukar kation (KTK) tanah sebesar 79,54%, C organik sebesar 89,67%, serta total populasi mikroorganisme sebesar 5,9% dibandingkan kontrol. Selain itu, pada parameter pertumbuhan tanaman, perlakuan Biofilm + Biochar (A4B1) meningkatkan jumlah anakan sebesar 16,61%, sedangkan perlakuan Konsorsium + Biochar (A3B1) meningkatkan berat basah tanaman sebesar 20,20% dibandingkan kontrol. Kombinasi Biofilm + Biochar (A4B1) memiliki efektivitas bioremediasi tertinggi mencapai 86,45% diikuti dengan Atlantiibacter hermannii + Biochar (A2B1) dengan efektivitas mencapai 84,19% jika dibandingkan dengan tanah awal.