Susu kedelai memiliki susunan asam amino yang mirip dengan susu sapisehingga dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. Kelemahannya adalahtidak tahan lama yang ditandai dengan berubahnya tektur, aroma, rasa dan warna.Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat susu kedelai yang tahan lama tanpabahan pengawet dengan proses pasteurisasi. Percobaan ini menggunakan metodepasteurisasi Low Temperature Long Time (LTLT) dan High Temperature ShortTime (HTST).Prosedur pembuatan susu kedelai diawali dengan merendam kedelai selama12 jam dengan perbandingan kedelai dan air yaitu 1:2 (b/v). Setelah itu dilakukanproses pengupasan kulit, dan membilasnya dengan air. Selanjutnya kedelaidirebus15 menit untuk menghilangkan bau langu. Setelah itu kedelai dicuci dandigiling menggunakan blender dengan perbandingan kedelai dan air yaitu 1:5(b/v). Kedelai yang sudah halus disaring menggunakan kain dan saringan. Filtrathasil penyaringan dipanaskan pada suhu 62,8C selama 30 menit (LTLT) danpada suhu 71,7oC selama 15 detik (HTST) dengan penambahan gula secukupnya.Susu kedelai kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca steril, ditutup kemudiandirebus 15 menit. Pembuatan 1 liter susu kedelai membutuhkan 200 gram kedelai,1 liter air mineral dan 100 gram gula pasir. Susu kedelai yang dihasilkan akan dilanjutkan ke tahap pengujian yaitu ujisifat fisikdengan melakukan pengamatan perubahan dari segi tekstur (pengukurandensitas dan viskositas), aroma dan rasa (pengukuran derajat keasaman),pengamatan perubahan warna, uji organoleptik dan uji cemaran total bakteri. Padapengujian sifat fisik dapat diketahui bahwa semakin bertambahnya waktupenyimpanan, maka densitas dan viskositas semakin meningkat karena tekstursusukedelaisemakin kental dan menggumpal. Nilai pH semakin rendahmenyebabkan rasa semakin masam dan aroma semakin asam. Warna susu kedelaiyang semula putih menjadi putih kecoklatan. Pada pengujian organoleptikdiperoleh bahwa reponden (panelis) lebih menyukai susu kedelai yang diolahdengan metode HTST. Cemaran total bakteri lebih banyak pada susu kedelai yangdiolah dengan metode pasteurisasi LTLT. Dari penelitian disimpulkan bahwa susukedelai yang diolah dengan metode pasteurisasi LTLT memiliki daya simpanmaksimal 13 hari dan susu kedelai yang diolah dengan metode pasteurisasi HTSTdimungkinkan memiliki daya simpan lebih dari 13 hari karena memiliki mutuyang lebih baik daripada LTLT.