Kabupaten Kendal merupakan daerah pesisir di utara Jawa Tengah, menghadapi masalah serius akibat perubahan garis pantai dan kerusakan ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan garis pantai dan perubahan luas hutan mangrove di tujuh kecamatan di pesisir Kabupaten Kendal (Kaliwungu, Brangsong, Kendal, Patebon, Cepiring, Kangkung, dan Rowosari) selama periode 2013-2023. Metode yang digunakan adalah analisis citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS/TIRS, pengukuran garis pantai dengan DSAS (Net Shoreline Movement, End Point Rate, Shoreline Change Envelope), serta klasifikasi tutupan lahan mangrove melalui Supervised Classification. Validasi dalam penelitian ini dengan survei lapangan yang dilakukan untuk memastikan keakuratan data yang dikumpulkan. Hasil dari penelitian menunjukkan pola perubahan garis pantai beberapa daerah mengalami akresi tetapi sebagian besar lainnya mengalami abrasi. Berdasarkan perhitungan DSAS periode 2013-2023 rata-rata nilai akresi tertinggi dengan +384,46 m/tahun, sedangkan nilai rata-rata abrasi tertinggi yaitu -98,84 m/tahun.  Luas area mangrove juga mengalami perubahan, mengalami penurunan kemudian mengalami peningkatan kembali. Keterkaitan yang kuat antara keberadaan mangrove dan stabilitas garis pantai yaitu dengan meningkatkan kesadaran penuh masyarakat, perencanaan yang matang, dan pengelolaan alih fungsi lahan. Temuan ini memiliki arti penting bagi pengembangan strategi pengelolaan pesisir yang berkelanjutan.