Izabel Kalina Putri. K3121047. Pembimbing : Mar'ifatin Indah Kholili, S.Pd., M.Pd. STUDI FENOMENOLOGI : PERAN IBU SINGLE PARENT TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL REMAJA DIVORCE FAMILY DI SMAN 7 SURAKARTA. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Juli 2025.Perceraian orang tua sebagai bentuk disintegrasi keluarga dapat berdampak pada kestabilan emosional anak, terutama jika pengasuhan selanjutnya dilakukan oleh salah satu orang tua, umumnya ibu sebagai single parent. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi kecerdasan emosional remaja yang keluarganya bercerai, (2) Mengidentifikasi pola pengasuhan yang digunakan ibu tunggal untuk mempengaruhi kecerdasan emosional remaja, (3) Mengidentifikasi dinamika kecerdasan emosional remaja dalam menghadapi berbagai dampak emosional yang timbul akibat perceraian orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah 3 remaja kelas XI SMAN 7 Surakarta yang tinggal bersama ibu setelah perceraian, yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, kemudian divalidasi dengan teknik triangulasi sumber. Data tersebut kemudian dianalisis dengan teknik epoche. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) kualitas hubungan emosional antara ibu dan anak menjadi faktor kunci dalam perkembangan kecerdasan emosional remaja, (2) remaja yang menerima pola asuh demokratif yang konsisten dari ibu cenderung mampu mengelola emosi dengan baik, memiliki empati, dan menjalin hubungan sosial yang positif, (3) kurangnya kelekatan emosional dapat memicu instabilitas emosi seperti kemarahan, penarikan diri, dan kesulitan bersosialisasi. Temuan ini menegaskan bahwa pola pengasuhan dan respon emosional dari lingkungan terdekat berperan penting dalam membentuk kecerdasan emosional remaja. Ibu single parent disarankan dapat hadir secara emosional melalui pola asuh demokratif agar dapat menjadi pondasi anak mengembangkan kecerdasan emosional. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melibatkan perspektif ibu single parent guna memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terkait dinamika pengasuhan pasca perceraian.