Film dokumenter “Jathil: Lakuning Pangreksa” menceritakan tentang perjalanan seniman Jathil sebagai penjaga warisan leluhur untuk melestarikan kebudayaan. Film ini menggambarkan permasalahan dari modifikasi pakem, stigma sosial dan permintaan penonton terhadap seniman Jathil. Mengangkat sebuah transformasi budaya dari gemblak hingga jathil perempuan era sekarang serta perdebatan identitas pada tokoh Jathil terhadap penerimaan masyarakat dan zaman yang kian berkebang. Film dokumenter ini dapat menjadi ruang dialog bagi para seniman, penonton, pemerintah dan dinamika zaman yang terus berkembang.Peran penting dalam proses penciptaan karya dari pra produksi hingga pasca produksi ialah produser. Sebagai produser tidak hanya mengawasi jalannya proses penciptaan karya dari awal hingga akhir dan menjadi leader tetapi juga mengatasi masalah dan kendala dalam proses penciptaan karya film dokumenter “Jathil: Lakuning Pangreksa”. Menyusun dan merancang jadwal secara sistematis dan serta tertata akan menghasilkan karya yang sesuai. Produser tidak hanya menyusun jadwal tetapi membuat scirpt breakdown, call sheet dan equipment list untuk produksi penciptaan karya film dokumenter ini. Membentuk keselarasan paham antar kru, berdiskusi dengan narasumber serta mengatur keuangan menjadi tanggung jawab seorang produser.Hasil laporan menunjukkan bahwa peran produser pada film dokumenter “Jathil: Lakuning Pangreksa” sangatlah penting. Mengambil keputusan yang efektif dan efisien agar terbentuk sebuah karya film yang mencapai tujuan. Tanggung jawab dari seorang produser dapat dikatakan menjadi unsur penting dalam film dokumenter “Jathil: Lakuning Pangreksa” yakni mengkoordinir pihak internal tim dan pihak eksternal seperti narasumber. Laporan ini menyimpulkan bahwa keberhasilan sebuah karya film dokumenter dari pra produksi hingga publikasi bergantung pada sistem kerja yang diterapkan oleh produser untuk timnya. Tujuan pada film dokumenter ini juga dapat sampai pada penonton dan menjadi ruang dialog untuk saling peduli terhadap pelestarian kebudayaan melalui karya film dokumenter “Jathil: Lakuning Pangreksa”Kata Kunci: film dokumenter; jathil; kebudayaan; produser; reyog