Padi hitam (Oryza sativa L. indica) merupakan tanaman pangan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Konsumsi beras hitam di masyarakat meningkat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Akan tetapi, budidaya padi hitam memiliki kendala tinggi tanaman yang tinggi dan umur panen yang lama sehingga kurang diminati petani. Intan Semar 52 adalah calon varietas unggul padi hitam hasil seleksi mutasi induksi sinar gamma dengan tujuan mengatasi kendala yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk pengujian tahap akhir adanya sifat unggul yang muncul pada Intan Semar 52. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) lima ulangan yang terdiri dari 1 faktor yakni Genotipe (Varietas) yaitu Calon Varietas Intan Semar 52 (V1), Galur Harapan 51 (V2), Cempo Ireng (V3), Jeliteng (V4), dan Sembada (V5). Analisis data menggunakan ANOVA taraf 5% untuk mengetahui perbedaan respon antar varietas. Analisis data selanjutnya menggunakan uji Dunnett taraf 5% untuk menguji perbedaan respon antara calon varietas Intan Semar 52 dengan genotipe pembanding (Galur Harapan 51, Cempo Ireng, Jeliteng, dan Sembada). Hasil analisis menunjukkan bahwa Intan Semar 52 memiliki tinggi tanaman lebih pendek serta umur panen lebih cepat dibandingkan dengan Cempo Ireng dan Sembada. Daya hasil yang dimiliki Intan Semar 52 sebanding dengan Galur Harapan 51, Cempo Ireng, Jeliteng, dan Sembada.