Bipolar merupakan suatu penyakit mental yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami suatu perubahan suasana hati yang ekstrim. Perubahan suasana hati tersebut meliputi fase mania dan fase depresi. Pasien Bipolar Disorder biasanya mengkonsumsi berbagai kombinasi obat seperti antidepresan, anticemas, antikolinergik, dan antipsikotik. Penggunaan berbagai jenis obat dapat menyebabkan reaksi obat yang tidak dikehendaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi obat yang tidak dikehendaki dari penggunaan obat pada pasien bipolar di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode nonprobability sampling dengan metode restrospektif. Didapatkan 34 pasien populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan algoritma Naranjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan terapi kombinasi pada pasien bipolar dapat menimbulkan ADR. ADR tersebut dibagi menjadi 4 jenis, yaitu gangguan gastrointestinal, gangguan ekstrapiramidal, gangguan kardiovaskular, dan gejala lainnya. Dengan 4 tipe kejadian yaitu >9 (definite) skor 5-8 (probable), skor 1-4 (possible), dan skor 0 (doubtful). Dengan tingkat kejadian definite yaitu diderita sebanyak 16, kejadian probable diderita sebanyak 2, kejadian possible diderita sebanyak 0 dan kejadian doubtful diderita sebanyak 0.