×
Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lele Dotfarm Karanganyar yang
merupakan unit usaha budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal.
Permasalahan yang dihadapi adalah pengelolaan persediaan pakan yang belum
optimal, sehingga sering terjadi kondisi stockout. Kondisi tersebut berpengaruh
terhadap biaya produksi yang meningkat dan tidak terkendali. Berdasarkan kondisi
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pembelian persediaan
pakan yang seharusnya dipesan, jumlah persediaan pengaman yang harus
disiapkan, serta menentukan kapan waktu pemesanan kembali dilakukan agar
biaya produksi dapat ditekan. Teknik pembahasan dalam penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Data
yang digunakan berupa data primer yang diperoleh melalui observasi dan
dokumentasi di Lele Dotfarm Karanganyar, serta data sekunder dari arsip
dokumen, artikel, buku, dan jurnal terkait. Tahapan analisis dimulai dari
pengumpulan data, pengukuran kebutuhan pakan, perhitungan jumlah pesanan
optimal dengan metode EOQ, penentuan safety stock, dan penetapan reorder
point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pemesanan optimal (EOQ)
pakan lele adalah 57 sak per pesanan dengan frekuensi pemesanan 7 kali per
tahun. Persediaan pengaman (safety stock) yang diperlukan sebesar 3,5 sak, dan
titik pemesanan ulang (reorder point) pada level 3,6 sak. Penerapan metode EOQ
berhasil menurunkan total biaya persediaan dari Rp157.485 menjadi Rp134.160
(efisiensi 14,83%), serta meningkatkan laba bersih sebesar 4,14%. Selanjutnya
dilakukan analisis perbandingan antara kebijakan pemesanan yang diterapkan
oleh perusahaan selama ini dengan hasil perhitungan metode EOQ, untuk
mengetahui potensi efisiensi biaya produksi. Simpulan penelitian ini adalah
metode EOQ efektif untuk diterapkan sebagai model pengendalian persediaan
pada usaha skala kecil seperti budidaya ikan lele. Disarankan agar Lele Dotfarm
Karanganyar secara rutin mengevaluasi data pemakaian pakan dan melakukan
pembaruan perhitungan EOQ agar pengendalian persediaan tetap optimal dan
mendukung keberlanjutan usaha.