Latar Belakang: Pekerja pelintingan rokok diharuskan menyelesaikan target sehari sebanyak 4500 batang rokok dalam posisi duduk statis di kursi kayu tanpa sandaran. Aktivitas kerja duduk statis (>2 jam), tuntutan target harian, dan dilakukan secara berulang oleh pekerja pelintingan rokok menyebabkan gangguan otot rangka. Hasil survey awal sebanyak 60% responden mengalami keluhan gangguan otot rangka sedang dan 40% lainnya mengalami keluhan ringan. Upaya yang dapat dilakukan oleh pekerja untuk mengurangi keluhan gangguan otot rangka adalah peregangan otot atau stretching. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peregangan otot terhadap penurunan keluhan gangguan otot rangka pada pekerja pelintingan rokok PT X.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan desain non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah pekerja pelintingan PT X sebanyak 96 orang, sedangkan teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi diperoleh 60 sampel. Sampel dikelompokkan menjadi kelompok intervensi 30 orang dan kelompok kontrol 30 orang. Pengukuran keluhan gangguan otot rangka menggunakan kuesioner Nordic Body Map. Pada kelompok intervensi diberikan peregangan otot selama 5 kali seminggu dalam dua minggu. Analisis data dilakukan menggunakan Uji Paired T-test untuk menguji pre-post kelompok kontrol dan intervensi serta uji Independent T-test untuk menguji post-test antara kelompok intervensi dan kontrol.Hasil: Terdapat pengaruh terhadap penurunan keluhan gangguan otot rangka setelah diberikan peregangan otot pada kelompok intervensi (p = 0,000) serta antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p = 0,000). Kelompok kontrol tidak terdapat pengaruh yang signifikan (p = 0,656). Simpulan: Peregangan otot berpengaruh signifikan terhadap penurunan keluhan gangguan otot rangka pekerja pelintingan PT X.