Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan unsur modal sosial sebagai strategi revitalisasi Kesenian Kebo Kinul dengan mengidentifikasi langkah dan peran yang dilakukan stakeholder serta melihat dampak revitalisasi di Kabupaten Sukoharjo. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan observasi non – partisipatif, wawancara terbuka, serta dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati latihan rutin di Sanggar Sekar Jagad, wawancara dilakukan dengan informan yang terdiri dari Pemilik Sanggar Sekar Jagad, Pelaku seni Kesenian Kebo Kinul, serta masyarakat lokal Dusun Kotakan. Dokumentasi diperoleh dari arsip yang dimiliki sanggar. Teknik pengambilan sampel melalui purposive sampling. Uji validitas data dilakukan melalui triangulasisumber dan teknik. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan peran stakeholder melalui kolaborasi Sanggar Sekar Jagad sebagai pelopor revitalisasi dengan Sanggar Mitra Budaya sebagai pusat pengembangan jaringan budaya, Pemerintah daerah Kabupaten Sukoharjo sebagai fasilitator regulasi ekonomi dan hukum, Komunitas seni dan budaya memperluas akses promosi, serta masyarakat Dusun Kotakan sebagai modal regenerasi pelaku budaya kolektif. Stakeholder memiliki langkah strategis seperti Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo melalui dukungan finansial, legalitas hukum, program bantuan, serta diplomasi budaya skala global. Sanggar Mitra Budaya dan komunitas seni dengan mengembangkan karawitan sebagai iringan, membangun kerja sama eksternal, serta membuka akses promosi pada skala lokal - global. Masyarakat Dusun Kotakan berpartisipasi aktif sebagai anggota sanggar. Revitalisasi membawa dampak sosial budaya berupa meningkatnya partisipasi masyarakat, pelestarian tradisi cok bakal dan ruwatan desa, serta Kesenian Kebo Kinul sebagai identitas budaya kolektif. Dari sisi ekonomi dan jejaring, meningkatkan peluang kerja kreatif, dukungan dana pemerintah, serta terbentuknya kerja sama dengan lembaga pendidikan yang memperkuat regenerasi seniman. Jejaring, kepercayaan, dan norma sosial berfungsi sebagai unsur modal sosial yang saling melengkapi. Jejaring memperluas kolaborasi, kepercayaan memperkuat kerja sama, serta norma sosial yang menjaga keteraturan budaya. Modal sosial menjadi langkah strategis dalam membangun identitas dan keberlanjutan kesenian di Sukoharjo.