Muhammad Mufid Haidar. B0521061. 2025. Studi Busana Bisht Sebagai Tradisi Masyarakat Qatar: Analisis Fungsional Struktural. Skripsi: Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Bisht merupakan jubah tradisional Qatar yang digunakan di luar thawb yang dikenakan oleh pria dan memiliki nilai kehormatan bagi penggunanya. Tujuan penelitian ini mencakup: (1) mengetahui terkait fungsi busana tradisional bisht dalam masyarakat Qatar, dan (2) mengetahui terkait disfungsi busana bisht dalam masyarakat Qatar.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif analitis, dengan teknik penelitian berupa studi pustaka. Teori yang digunakan adalah teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Robert K. Merton. Sumber data yang digunakan oleh peneliti sebagai sumber data primer adalah buku berjudul Arab Dress: From the Dawn of Islam to Modern Times karya Yedida Kalfon Stillman, buku Encyclopedia of National Dress yang ditulis oleh Jill Condra, artikel web Artikel resmi Kementrian Kebudayaan Qatar dengan judul "Bashout knitting highlights the aesthetics of Qatari clothing in Darb Al-Saai", jurnal berjudul "Hvordan kan den arabiske bishten stå som et symbol på kulturell og politisk konflikt? (Bagaimana Bisht Arab bisa Menjadi Simbol Konflik Budaya dan Politik?)" yang ditulis oleh Karim El Dardiry.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) fungsi manifest busana tradisional bisht Qatar sebagai identitas budaya, simbol martabat dan penghormatan, sebagai pakaian resmi acara besar, serta sebagai pelindung tubuh. Fungsi laten dari busana bisht qatar adalah melestarikan struktur sosial, mempertahankan budaya, mengontrol gender, pelestarian industri lokal, meningkatkan keamanan, serta membangun kepercayaan antar individu. (2) Disfungsi laten dari busana bisht adalah perubahan nilai makna tradisi dari penggunaan busana tradisional bisht Qatar, diskriminasi pengguna bisht, menjadi objek politik, serta dapat menciptakan hierarki sosial bagi penggunaan bisht Qatar.