Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pelaksanaan perjanjian simpan pinjam pada koperasi di PT XYZ dan solusi penerapan sistem autodebet. Hasil penelitian diharapkan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai prosedur pinjaman dan informasi penting bagi anggota koperasi untuk memahami hak dan kewajiban mereka, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan terhadap prosedur yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk menganalisis proses pelaksanaan perjanjian simpan pinjam dan penerapan sistem autodebet pada koperasi di PT XYZ. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan fokus pada karyawan yang meminjam dari koperasi. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder, dengan penekanan pada data kualitatif deskriptif. Metode triangulasi diterapkan untuk meningkatkan validitas temuan. Hasil penelitian diharapkan memberikan wawasan tentang pengaruh pinjaman koperasi terhadap kesejahteraan karyawan dan kinerja mereka di perusahaan. Penelitian ini menyebarkan kuesioner kepada karyawan anggota koperasi di PT XYZ untuk mengumpulkan data mengenai sistem autodebet. Hasil menunjukkan anggota meminjam untuk renovasi rumah, pendidikan anak, modal usaha, dan kebutuhan keluarga. Proses pengajuan pinjaman mudah, tetapi terdapat kasus gagal autodebet karena saldo tidak mencukupi. Informasi sistem autodebet disampaikan dengan jelas, meskipun beberapa anggota masih memerlukan pemahaman lebih lanjut. Penelitian melibatkan kepala koperasi dan PIC payroll. Berdasarkan hasil penelitian, proses pengajuan kredit di koperasi karyawan PT XYZ melibatkan tiga tahapan: pengajuan, pengumpulan data, dan verifikasi. Karyawan harus memenuhi syarat dan melengkapi dokumen sebelum dana dicairkan. Kendala muncul ketika karyawan menerima gaji sebelum autodebet, dan koperasi menghadapi biaya administrasi dari bank. Solusi yang diusulkan meliputi mengubah jadwal autodebet, pemotongan langsung dari payroll, dan edukasi karyawan tentang menjaga saldo. Koperasi juga disarankan untuk menerapkan analisis 5C dalam penilaian pinjaman dan mempertimbangkan integrasi sistem dengan bank. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan anggota.