Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya minat dan pemahaman masyarakat, khususnya kalangan muda, terhadap kesenian tradisional Sandur Bojonegoro. Sedangkan, kesenian tersebut memuat banyak nilai simbolis dan ajaran luhur (Piwulang Kautaman) yang relevan untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, khususnya sebagai materi pembelajaran di tingkat SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap makna simbolik dan nilai-nilai Piwulang Kautaman yang terkandung dalam Kesenian Sandur Bojonegoro, serta menganalisis ptensinya sebagai sumber ajar di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui triangulasi (wawancara, observasi, dan studi pustaka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur simbolik tidak hanya tampak pada perlengkapan pementasan (ubarampe), melainkan juga tercermin dalam penataan panggung, posisi pemain, serta karakter tokoh yang dihadirkan. Kesenia ini juga memuat nilai-nilai luhur, seperti nilai religius (hubungan antara manusia dengan tuhan), nilai sosial (hubungan antara manusia dengan manusia lainnya), dan nilai ekologis (hubungan antara manusia dengan alam). Dalam konteks pembelajaran, sebagian besar siswa belum mengenal kesenian Sandur Bojonegoro, sementara guru menyambut baik jika materi ini diintegrasikan dalam pelajaran Bahasa Jawa. Dengan demikian, Kesenian Sandur Bojonegoro, memiliki potensi besar sebagai media pembelajaran yang kaya akan nilai budaya dan pendidikan karakter.