Permasalahan stunting menjadi prioritas pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN tahun 2020-2024. Kabupaten Wonogiri menjadi role model kabupaten/kota dalam mengatasi stunting di Provinsi Jawa Tengah. Aplikasi Cinta Mutiara Keluarga (CMK) hadir sebagai salah satu bentuk inovasi surveilans stunting di Kabupaten Wonogiri yang diluncurkan pada tahun 2022, untuk mencapai zero stunting Kabupaten Wonogiri di tahun 2024. Seiring dengan hadirnya aplikasi CMK sebagai bentuk implementasi e-gov dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Wonogiri, kasus stunting di Kabupaten Wonogiri justru mengalami peningkatan pada bulan September 2023 sebesar 11,5%. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi dokumen dengan teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman. Validasi data dilakukan dengan metode trianggulasi sumber. Hasil penelitian mendeskripsikan penggunaan aplikasi CMK melalui tiga indikator keberhasilan e-gov menurut Napitupulu et al (2020) yaitu supports, capacity, dan value. Elemen dukungan menunjukkan kurang terpenuhinya beberapa dukungan seperti finansial dan sarana prasarana teknologi. Elemen kemampuan menunjukkan kurang terpenuhinya kemampuan sumber daya manusia di kecamatan tertinggi stunting serta kurang nya kemampuan finansial. Sedangkan elemen value memperlihatkan bahwa aplikasi memberikan manfaat terhadap efisiensi, namun untuk efektivitas penurunan stunting di kecamatan tertinggi belum menunjukkan hasil yang signifikan. Diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri mampu memberi dukungan finansial, serta pelatihan dan evaluasi terkait penggunaan aplikasi CMK.