Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dan (2) meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penggunaan model pembelajaran Index Card Match (ICM) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial materi Perubahan Lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus, masing-masing terdiri dari dua pertemuan. Partisipan penelitian adalah 28 peserta didik dan guru kelas V SD Negeri Soropadan tahun ajaran 2024/2025. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisi data yang digunakan yaitu analisis data interaktif yang mengadopsi model Miles dan Huberman dengan tahapan: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Temuan penelitian menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar peserta didik setelah penggunaan model Index Card Match. Keaktifan belajar peserta didik meningkat dari 77,89% pada siklus I menjadi 84,82% pada siklus II. Pada siklus I, peserta didik mulai menunjukkan peningkatan perhatian terhadap penjelasan guru, lebih fokus dalam mengamati, serta mulai aktif mendengarkan dan menanggapi pertanyaan. Mereka juga menunjukkan kemajuan dalam menuliskan jawaban meskipun masih terbatas, serta mulai berani mengemukakan pendapat. Pada siklus II, keaktifan peserta didik semakin berkembang; mereka lebih cepat memahami instruksi, aktif berinteraksi dengan teman sekelompok, lebih percaya diri dalam presentasi, serta menunjukkan keterlibatan emosional yang positif seperti antusiasme dan rasa senang mengikuti pembelajaran. Selain itu, hasil belajar IPAS peserta didik juga mengalami peningkatan. Rata-rata nilai peserta didik pada siklus I sebesar 70,71 pada siklus II meningkat menjadi 80 dengan persentase ketuntasan belajar meningkat dari 62,49% menjadi 85,71%. Pada siklus I, sebagian besar peserta didik sudah mulai mencapai ketuntasan belajar meskipun masih ada yang memperoleh hasil rendah. Pada siklus II, ketuntasan belajar meningkat lebih tinggi, ditandai dengan semakin banyak peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM, pemahaman materi lebih merata, serta adanya peningkatan nilai baik pada peserta didik yang sebelumnya berkemampuan rendah maupun tinggi. .Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Index Card Match efektif untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPAS peserta didik kelas V.