Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi Program Kampung Kuliner di kawasan bekas lokalisasi Sunan Kuning, Kota Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskripsi kualitatif Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan field research (penelitian lapangan). Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami secara mendalam pelaksanaan program Kampung Kuliner dan mengevaluasi keberhasilannya melalui Implementasi Program Adapun data yang digunakan pada penelitian ini dibagi dalam dua jenis berdasarkan sumbernya, yaitu Data Primer diperoleh langsung dari wawancara dan observasi terhadap informan yang relevan sedangkan data sekunder Diperoleh dari dokumen kebijakan, laporan pelaksanaan program, berita media, serta dokumen lain yang relevan. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan melalui wawancara maupun observasi akan dianalisis dengan menggunakan metode teknik analisis data miles and huberman menggunakan tiga tahap: tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan dari segi context, program ini relevan dengan kebutuhan masyarakat terdampak penutupan lokalisasi, karena memanfaatkan potensi kuliner yang telah ada sebelumnya. Dari segi input, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp200 juta untuk pengembangan kampung kuliner ini. Dari segi Process, pelaksanaan program mengikuti Peraturan Wali Kota Semarang No. 22 Tahun 2018, tetapi evaluasi dan pengawasan masih minim dan untuk pengawasan lebih banyak dilakukan oleh Satpol PP. Dan dari segi product, program memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal melalui usaha kuliner, namun belum sepenuhnya menarik pengunjung karena stigma negatif sebagai bekas lokalisasi yang masih melekat. Kesimpulan, program Kampung Kuliner ini telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, namun keberhasilan program dalam mencapai tujuan masih belum optimal dalam hal menarik pengunjung karena stigma negatif yang masih melekat.
