Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk kotoran kambing terhadap pertumbuhan, hasil, dan kelayakan usahatani tanaman gambas (Luffa acutangula L.) serta menganalisis strategi pemasarannya. Penelitian dilaksanakan di Dusun III, Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada bulan April hingga Juli 2025 dengan luas lahan 200 m2 yang dibagi menjadi dua perlakuan: tanpa perlakuan (kontrol) dan dengan perlakuan pupuk kotoran kambing setara 40 kg/ha. Metode yang digunakan meliputi percobaan lapangan dan analisis usahatani yang mencakup perhitungan biaya tetap, biaya variabel, total biaya, penerimaan, keuntungan, rasio R/C (Revenue Cost), rasio B/C (Benefit Cost), serta titik impas (BEP).Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya gambas tanpa perlakuan menghasilkan produksi 38 kg/100 m2 dengan kerugian sebesar Rp 791.950 dan nilai R/C ratio sebesar 0,06, yang berarti usahatani tidak layak untuk dilanjutkan. Sebaliknya, pada perlakuan dengan pupuk kotoran kambing, produksi meningkat menjadi 327 kg/100 m2 dengan keuntungan sebesar Rp 644.050, R/C ratio 1,6, dan B/C ratio 0,6 yang menunjukkan bahwa usaha ini efisien dan layak dilanjutkan. Nilai BEP produksi tercapai pada 193 kg, sementara hasil aktual melebihi titik impas tersebut.Selain itu, strategi pemasaran yang digunakan mencakup analisis STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dan bauran pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion), dengan pendekatan digital marketing melalui media sosial sebagai upaya memperluas jangkauan pasar. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kotoran kambing dapat meningkatkan produktivitas, keuntungan, serta kelayakan finansial usahatani gambas, sehingga direkomendasikan sebagai alternatif pupuk organik ramah lingkungan dalam budidaya sayuran.