Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh sarana prasarana kelas terhadap kepuasan belajar siswa; (2) pengaruh kualitas pembelajaran terhadap kepuasan belajar siswa; (3) pengaruh sarana prasarana kelas dan kualitas pembelajaran secara bersama-sama terhadap kepuasan belajar siswa kelas X Manajamen Perkantoran dan Layanan Bisnis di SMK Negeri 1 Banyudono. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Banyudono tahun ajaran 2024/2025 yang berjumlah 72 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) variabel sarana prasarana kelas berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan belajar siswa, dengan nilai thitung sebesar 5,079 dan signifikansi 0,000; (2) kualitas pembelajaran berpengaruh signifikan dengan thitung sebesar 4,669 dan signifikansi 0,000; (3) secara simultan, kedua variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap kepuasan belajar siswa, dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 59,250 dan signifikansi 0,000. Nilai R² sebesar 0,632 menunjukkan bahwa 63,2% variasi dalam kepuasan belajar siswa dapat dijelaskan oleh dua variabel tersebut. Temuan ini memperkuat relevansi teori SERVQUAL dalam konteks pendidikan, terutama pada dimensi tangibles, responsiveness, dan reliability. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa sarana prasarana yang memadai dan pembelajaran yang berkualitas secara bersama-sama dapat meningkatkan kepuasan belajar siswa. Oleh karena itu, upaya yang disarankan kepada kepala sekolah, komite dan guru adalah untuk terus memperbaiki kondisi sarana prasarana serta meningkatkan mutu interaksi pembelajaran yang mendorong keterlibatan siswa secara aktif. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengambilan kebijakan di bidang pendidikan, khususnya dalam pengelolaan sarana prasarana kelas dan peningkatan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada kepuasan siswa. Selain itu, temuan ini dapat dijadikan landasan bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji faktor-faktor lain yang turut memengaruhi kepuasan belajar, serta menjadi rujukan bagi praktisi pendidikan dalam mengoptimalkan lingkungan dan proses pembelajaran di sekolah.