Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk konsumsi simbolik dan proses konsumsi simbolik yang terjadi di kalangan penggemar K-pop SM Stan di Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi serta dokumentasi. Informan dalam penelitian ini dipilih melaui purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori konsumsi dari Jean Baudrillard dengan fokus pembahasan pada konsep sistem objek yang terjadi dalam aktivitas konsumsi di kalangan penggemar K-pop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi dalam objek-objek K-pop yang meliputi barang official dan unofficial dan bentuk-bentuk konsumsi simbol yang terjadi dalam penggemar K-pop SM Stan antara lain, konsumsi terhadap album, lightstick, photocard, dan konsumsi merchandise K-pop lainnya. Objek-objek K-pop diproduksi industri hiburan (K-pop agency) melaui berbagai macam versi karena agensi telah mengatur sedemikian rupa supaya objek mengalami degradasi kualitas (obsolescence), yaitu obsolescence of function, obsolescence of quality, dan obsolescence of desirability. Kemudian, konsumsi yang dilakukan penggemar K-pop SM Stan di Surakarta menunjukkan hadirnya sistem objek dalam bentuk merchandise K-pop yang memicu munculnya konsumsi yang terus-menerus sebagai bentuk kapitalisme yang dilakukan oleh agensi industri hiburan. Penggemar mengkonstruksi makna konsumsi sebagai simbol loyalitas penggemar kepada idola, simbol eksistensi penggemar, dan simbol katerikatan sosial. Dalam proses konsumsi simbolik, pada akhirnya menggiring penggemar terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu dedicated fans (stan) yang merupakan penggemar yang tetap mengikuti dan mendukung idolanya dan former fans (unstan) yang merupakan penggemar yang berhenti mengikuti idola.