Latar Belakang: Industri percetakan terus dibutuhkan untuk memproduksi dan medistribusikan buku mendukung proses belajar mengajar. Dalam proses distribusi terdapat aktivitas loading berpotensi menyebabkan keluhan musculoskeletal disorders karena dilakukan manual dengan berat beban puluhan kilogram dan dilakukan berulang kali. Survei awal dengan NBM menunjukkan 60% pekerja mengalami keluhan tingkat sedang dan 40% mengalami keluhan tingkat rendah. Keluhan tertinggi pada pinggang (66.7%), keluhan pada punggung (53.3%) dan keluhan pada bahu dan betis (40%). Diantara berbagai upaya untuk menangani musculoskeletal disorders, stretching merupakan salah satu upaya yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh stretching terhadap penurunan keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja laoding di PT X. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimental. Metode yang digunakan Total Sampling, dengan responden 60 orang. Kegiatan yang dilakukan berupa pengambilan pre-test, pemberian intervensi stretching 2 kali sehari sebanyak 3 kali seminggu selama 2 minggu berturut-turut, dan pengambilan post-test. Mengukur hubungan karakteristik responden usia, masa kerja, dan kebiasaan merokok menggunakan uji Spearman. Pengukuran hasil pre-test dan post-test menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil uji hubungan karakteristik responden usia berupa nilai p 0,001. Hasil uji hubungan karakteristik masa kerja berupa nilai p 0,251. Hasil uji hubungan karakteristik kebiasaan merokok berupa nilai p 0,483. Pengujian kelompok eksperimen menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p sebesar 0,001. Pengujian kelompok kontrol menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p sebesar 0,272. Perbedaan keluhan MSDs kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan uji Man-Whittney didapatkan nilai p 0,009. Simpulan: Terdapat pengaruh signifikan gerakan stretching terhadap keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja loading PT X.
