Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi adaptasi yang digunakan mahasiswa asing dalam mengatasi persoalan akademik di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar belakang penelitian ini didasari oleh tantangan yang dihadapi mahasiswa internasional, seperti perbedaan sistem pembelajaran, hambatan bahasa pengantar, kesulitan memahami norma akademik, serta tekanan emosional akibat beban studi dan perbedaan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi, kemudian dianalisis dengan menggunakan teori Challenge and Support dari Sanford (1966) sebagai kerangka teoritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa asing menghadapi berbagai tantangan akademik dan sosial, terutama pada masa awal studi. Namun, mereka mengembangkan strategi adaptasi melalui dua pendekatan, yaitu strategi individual (belajar mandiri, membuat jadwal, mencatat kosakata baru, dan memanfaatkan sumber belajar daring) serta strategi sosial (membangun relasi dengan mahasiswa lokal, mengikuti komunitas internasional, dan berpartisipasi dalam kegiatan kemahasiswaan). Dukungan institusional, seperti program orientasi, layanan BIPA, dan bimbingan akademik, juga terbukti berperan penting dalam mempercepat proses adaptasi. Penelitian ini menegaskan bahwa keseimbangan antara tantangan dan dukungan merupakan kunci keberhasilan mahasiswa asing dalam beradaptasi di lingkungan akademik baru. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi universitas dalam merancang program pendukung yang lebih inklusif, bagi dosen dalam memberikan bimbingan yang adaptif, serta bagi mahasiswa asing agar lebih siap menghadapi dinamika studi lintas budaya.