Perancangan batik kemeja formal pria ini dilatarbelakangi oleh minimnya eksplorasi terhadap potensi pewarna alam dari daun pohon sala (Couroupita guianensis) serta kurangnya representasi ornamen budaya lokal seperti Kumudawati dalam desain busana pria. Tujuan perancangan ini adalah menciptakan karya busana yang memadukan nilai estetika, budaya, dan keberlanjutan lingkungan. Metode perancangan yang digunakan mengacu pada pendekatan SP Gustami, yang meliputi tahapan eksplorasi, perancangan, perwujudan, dan evaluasi. Proses ini dilakukan melalui studi literatur, observasi visual ornamen, eksperimen pewarnaan alam, dan pembuatan desain produk fashion yang fungsional dan artistik. Hasil perancangan berupa kemeja formal pria bermotif Kumudawati dengan pewarna alami dari daun pohon sala menunjukkan keberhasilan dalam menggabungkan nilai budaya dan inovasi ramah lingkungan. Produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga mengandung makna filosofis yang kuat. Temuan utama dari perancangan ini adalah bahwa daun pohon sala dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pewarna alami yang aplikatif dalam tekstil, serta ornamen Kumudawati dapat diadaptasi secara visual menjadi motif batik yang komunikatif dan kontekstual dalam busana pria formal.