Penyederhanaan partai politik di Indonesia tahun 1960
Penulis Utama
:
Arif Permana Putra
NIM / NIP
:
K4405007
×ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) Perkembangan
partai politik di Indonesia sebelum penyederhanaan partai politik tahun 1960, (2)
Penyederhanaan partai politik di Indonesia tahun 1960, (3) Pengaruh
diberlakukannya penyederhanaan partai politik terhadap stabilitas politik di
Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode historis. Sumber data yang digunakan
adalah sumber surat kabar yang terbit pada tahun 1960-an, diantaranya adalah
Koran Suara Rakyat, Suara Masyarakat, Suluh Indonesia, Harian Umum, Sin Min,
Nasional dan Obor Rakyat. Buku-buku literature yang digunakan antara lain:
”Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965” dan ”Soekarno - Militer Dalam
Demokrasi Terpimpin”, karangan Herbert Feith; “Perkembangan Militer Dalam
Politik Di Indonesia 1945-1966”, karangan Yahya A. Muhaimin; dan “Politik
Militer Indonesia 1945-1967”, karangan Ulf Sundhaussen. Teknik pengumpulan
data menggunakan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan teknik
analisis historis, yaitu analisa yang mengutamakan ketajaman dalam mengolah
suatu data sejarah. Prosedur penelitian dengan melalui empat tahap kegiatan yaitu:
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Kehidupan partai
masa demokrasi terpimpin berdasar pengalaman pada masa demokrasi
parlementer terjadi ketidakstabilan politik karena adanya persaingan antara partai
politik dalam meraih kekuasaan. Jumlah partai politik masa demokrasi terpimpin
surut menjadi sepuluh yaitu: Partai Nasional Indonesia-PNI, Nahdlatul Ulama-
NU, Partai Komunis Indonesia-PKI, Partai Katolik, Partai Indonesia-Partindo,
Partai Murba, Partai Sarekat Islam Indonesia-PSII, Ikatan Pendukung
Kemerdekaan Indonesia-IPKI, Partai Kristen Indonesia-Parkindo dan Persatuan
Tarbiyah Islam-Perti. PKI menjadi salah satu partai besar dan akhirnya
dibubarkan oleh pemerintah setelah peristiwa G 30 S, (2) Dalam rangka
menciptakan stabilitas politik masa demokrasi terpimpin pemerintah menyusun
rencana penyederhanan partai politik, dengan Penetapan Presiden No.7 tahun
1959 (tentang syarat-syarat dan penyederhanaan kepartaian) dan Peraturan
Presiden No.13 tahun 1960 (tentang pengakuan, pengawasan dan pembubaran
partai-partai), (3) Dengan penyederhanaan partai politik, stabilitas terkesan semu,
karena partisipasi kekuatan politik tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Pemerintah lebih menitikberatkan pembangunan politik, sehingga pembangunan
ekonomi mengalami kemunduran dan mengakibatkan ambruknya sistem
demokrasi terpimpin.
ABSTRACT
This research for describing: 1) the development of political party before
simplification of political parties in Indonesia in 1960s, 2) simplification of
political party in Indonesia in 1960s, 3) the effect of simplification of political
party to the political stability in Indonesia.
This research uses the historical method. Source data are newspapers
which printed in 1960s, such as Koran Suara Rakyat, Suara Masyarakat, Suluh
Indonesia, Harian Umum, Sin Min, Nasional and Obor Rakyat. Literary books
also used, such as “Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965” and “Soekarno –
Militer Dalam Demokrasi Terpimpin”, (Herbert Feith); ”Perkembangan Militer
Dalam Politik Di Indonesia 1945-1966”, (Yahya A. Muhaimin); and “Politik
Militer Indonesia 1945-1967”, (Ulf Sundhaussen). Collecting data technique uses
bibliography study. Analysis data uses technique of historical analysis which
emphasis on the sharpness of the historical data processing. The analysis using 4
step of way, i.e.: heuristic, criticism, interpretation, and historiography.
Based on the analysis, it can be concluded as 1) The life of party in the
Demokrasi Terpimpin (Guided Democracy) based on the experience in Demokrasi
Parlementer (Parliamentary Democracy) used to unstably politic because of
competition between the parties to get the position or power in Government. The
number of party decrease to 10 in demokrasi terpimpin, that is: Partai Nasional
Indonesia-PNI (the Indonesian Nationalist Party), Nahdlatul Ulama-NU (the
Orthodox Muslim Scholars), Partai Komunis Indonesia-PKI (the Indonesian
Communist Party), Partai Katolik (the Catholic Party), Partai Indonesia-Partindo
(the Indonesian Party), Partai Murba (the Murba Party), Partai Sarekat Islam
Indonesia-PSII (the Islamic Association Party Indonesia), Ikatan Pendukung
Kemerdekaan Indonesia-IPKI (League of Upholders of Indonesian
Independence), Partai Kristen Indonesia-Parkindo (the Indonesian Christian
Party), and Persatuan Tarbiyah Islam-Perti (Islamic Educators Association). PKI
became the only big party and was dismissed by the government after the G 30 S.
2) in order to make politic stability in demokrasi terpimpin Government arrange
the simplification of political party, in Penetapan Presiden No.7 tahun 1959
(about the parties qualification and simplification) and Peraturan Presiden No.13
tahun 1960 (parties acknowledgement, scouting, and dismissal), 3) with the
simplification of political party, the stability looks apparent because the
participation of political power does not work regularly. The government focuses
on political development, so that economic development decreased and caused the
Guided Democracy system felt down.
×
Penulis Utama
:
Arif Permana Putra
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K4405007
Tahun
:
2009
Judul
:
Penyederhanaan partai politik di Indonesia tahun 1960
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FKIP - 2009
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Sejarah
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FKIP Jur. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial K.4405007-2009
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Drs. Tri Yuniyanto, M.Hum 2. Drs. Djono, M.Pd,
Penguji
:
Catatan Umum
:
2802/2009
Fakultas
:
Fak. KIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.