Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan media aplikasi Bangun Ruang Augmented Reality dengan media video pada materi bangun ruang balok. (2) perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik berdasarkan tingkat minat belajar (tinggi, sedang, rendah) pada materi bangun ruang balok. (3) kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan tingkat minat belajar tinggi, sedang, dan rendah pada penggunaan media Augmented Reality dan media video pada materi bangun ruang balok. (4) pengaruh media aplikasi Bangun Ruang Augmented Reality dan media video terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan tingkat minat belajar tinggi, sedang, dan rendah pada materi bangun ruang balok Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain faktorial 2×3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, pada semester genap tahun ajaran 2024/2025. Sampel penelitian terdiri atas 150 peserta didik yang tersebar di enam SD Negeri, yang ditentukan melalui teknik cluster random sampling berdasarkan kategori minat belajar (tinggi, sedang, rendah). Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan angket untuk mengukur minat belajar peserta didik. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak dan uji lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan media aplikasi Bangun Ruang berbasis Augmented Reality (AR) lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dibandingkan dengan media video pada materi bangun ruang balok. (2) peserta didik dengan minat belajar tinggi terbukti memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki minat sedang maupun rendah. (3) baik pada pembelajaran dengan AR maupun video, kemampuan berpikir kritis cenderung meningkat seiring dengan tingginya minat belajar, di mana capaian peserta didik dengan minat tinggi lebih baik daripada minat sedang, dan minat sedang lebih baik daripada minat rendah. (3) pada setiap tingkat minat belajar (tinggi, sedang, maupun rendah), penggunaan media AR secara konsisten memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dibandingkan dengan penggunaan media video.