Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis perencanaan pembelajaran metode reading aloud pada materi ajar keterampilan membaca peserta didik kelas I SDN 1 Talesan ditinjau dari perspektif pedagogik anak usia dini; 2) menganalisis pelaksanaan pembelajaran metode reading aloud dan respons peserta didik terhadap pembelajaran keterampilan membaca di kelas I SDN 1 Talesan berdasarkan karakteristik perkembangan kognitif anak; 3) mengevaluasi proses pembelajaran metode reading aloud pada materi ajar keterampilan membaca peserta didik kelas I SDN 1 Talesan dari perspektif penilaian autentik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus yang memfokuskan pada implementasi metode reading aloud di SDN 1 Talesan. Partisipan penelitian terdiri dari satu guru kelas I yang memiliki pengalaman mengajar lebih dari lima tahun, 19 peserta didik kelas I dengan karakteristik heterogen, dan kepala sekolah sebagai informan pendukung. Teknik pengumpulan data meliputi observasi terstruktur selama 8 pertemuan pembelajaran, wawancara mendalam semi-terstruktur dengan guru dan kepala sekolah, wawancara ramah anak dengan peserta didik, serta dokumentasi perangkat pembelajaran dan aktivitas kelas. Validitas data dijamin melalui triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan pendekatan induktif untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang fenomena implementasi reading aloud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) perencanaan pembelajaran reading aloud telah sesuai dengan prinsip pedagogik anak usia dini melalui penyusunan modul ajar berbasis karakteristik perkembangan kognitif, pemilihan materi yang developmentally appropriate, dan integrasi media pembelajaran yang mendukung multiple intelligences; 2) pelaksanaan pembelajaran berlangsung sistematis melalui tiga fase terstruktur dengan respons peserta didik yang menunjukkan antusiasme tinggi, peningkatan keberanian membaca, dan perkembangan kemampuan imitasi sesuai tahap operasional konkret; 3) evaluasi pembelajaran menggunakan penilaian autentik menunjukkan 79% peserta didik mencapai kategori baik hingga sangat baik dalam lima aspek reading aloud, dengan kendala utama berupa heterogenitas kemampuan yang diatasi melalui scaffolding dan pembelajaran berdiferensiasi.