Peningkatan literasi memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan pendidikan dan pembangunan sosial ekonomi di Indonesia. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan literasi, masih ada perbedaan yang signifikan antara daerah yang maju dan tertinggal dalam implementasi program literasi baca tulis. Penelitian ini menawarkan pendekatan menyeluruh yang mencakup membaca dan menulis, di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) variansi praktik literasi baca tulis Fase A, 2) prisip pembelajaran bermakna Ausubel dalam implemnatasi literasi baca tulis Fase A, 3) faktor keberagaman, kendala, dan solusi dalam implementasi baca tulis Fase A. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah empat kepala sekolah dan delapan guru. Pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Validasi data menggunakan triangulasi sumber dengan cara membandingkan data wawancara dengan data dokumen dan hasil observasi. AnalisisdokumendengananalisisinterajktifMiles&Huberman,yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Variasi teknik pembelajaran literasi baca tulis di Fase A SD Gugus Yudistira mencakup metode eja, bunyi, suku kata, dan kata, dengan pembiasaan membaca 15 menit setiap pagi untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa, 2) Prinsip pembelajaran bermakna Ausubel diterapkan di SD Gugus Yudistira melalui kegiatan seperti advance organizer, pengintegrasian pengalaman siswa, dan materi literasi yang relevan dengan kehidupan nyata, memperkuat pemahaman dan keterlibatan siswa, 3) Faktor keberagaman implementasi literasi dipengaruhi oleh fasilitas literasi, budaya literasi sekolah, serta keterlibatan tenaga pengajar, sementara kendala mencakup kurangnya buku, dengan solusi berupa peningkatan sarana dan pemanfaatan metode pembelajaran bergantian. Simpulan dari penelitian ini adalah variansi praktik literasi baca tulis di Fase A SDN Gugus Yudistira berhasil meningkatkan keterampilan literasi siswa dengan penerapan metode yang disesuaikan dengan konteks pengalaman mereka. Implikasi dari penelitian ini adalah penerapan prinsip pembelajaran bermakna Ausubel dapat memperdalam pemahaman siswa terhadap materi literasi, dengan mengintegrasikan pengalaman nyata dan materi yang relevan dalam pembelajaran.