Salah satu kerangka kompetensi abad 21 adalah keterampilan 6C, yang terdiri dari Critical thinking, Creativity, Communication, Collaboration, and Citizenship. Hal ini sejalan dengan pendapat OECD dan WEF bahwa berpikir analitis merupakan bagian integral dari Critical thinking dan “future-ready skills” yang diperlukan dalam masyarakat yang berkembang pesat. UNESCO secara aktif mendukung pembelajaran inklusif yang responsif terhadap budaya (culturally responsive) dalam pendidikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir analitis dan sikap responsif budaya di Indonesia masih rendah dan masih perlu dioptimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan desain model EIB-SCAL; 2) mengetahui kevalidan model EIB-SCAL; 3) menguji kepraktisan model EIB-SCAL; 4) menguji keefektifan model EIB-SCAL. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, metode yang digunakan adalah R&D yang dikembangkan oleh Borg & Gall, teknik pengumpulan data menggunakan tes meliputi pretest dan posttest, dan non tes meliputi kusioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi dari penelitian ini adalah PTS di wilayah Surakarta, sample adalah PTS di area Surakarta yang memiliki Program Studi Pendidikan Biologi, dan sampling menggunakan random sampling. Analisis data menggunakan manova, effect size, dan CFA (confirmatory factor analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengembangan model pembelajaran EIB-SCAL didesain dan dikonstruksi dari model IBL, pendekatan etnosains, dan teknik scaffolding; 2) Uji validitas semua aspek model EIB-SCAL memiliki nilai CVI = 1 yang menunjukkan validitas tinggi; 3) Model EIB-SCAL memiliki kepraktisan yang tinggi dalam pelaksanaannya, yaitu mencapai 90%; 4) Model EIB-SCAL; 4) Hasil uji keefektivan menunjukkan bahwa model EIB-SCAL memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel-variabel yang diuji meliputi uji  Multivariate Tests, nilai Pillai's Trace = 0.374 dan uji effect size sebesar 0,86, yang termasuk dalam kategori tinggi. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengembangan model pembelajaran EIB-SCAL memiliki lima sintkas, yaitu: a) Orientation Environmental Provisions; b) Conceptualization Local Science; c) Investigation Local Science; d) Discussion: e) Conclusion Conceptual Thinking.; 2) Model EIB-SCAL dinyatakan valid dan layak digunakan dalam pembelajaran Sistematika Inveretebrata untuk meningkatkan keterampilan berpikir analisis dan sikap responsif budaya mahasiswa; 3) Model EIB-SCAL memiliki kepraktisan meliputi aspek: keterbacaan dan kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, penerapan sintaks, dan keterlaksanaan pembelajaran; 4) Penerapan model EIB-SCAL efektif meningkatkan keterampilan berpikir analisis dan sikap responsif budaya mahasiswa. Model EIB-SCAL menekankan pengalaman belajar melalui proses penemuan dalam rangkaian kegiatan yang melibatkan metode ilmiah dengan pemberian bantuan secara bertahap untuk memecahkan masalah dan menemukan konsep serta mempunyai interaksi sosial yang lebih luas dalam meningkatkan keterampilan berpikir analisis dan sikap responsif budaya mahasiswa.