Penulis Utama : Nita Dwi Suwandiyati
NIM / NIP : H0105073
× RINGKASAN Tanaman nilam dikenal sebagai tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak nilam digunakan sebagai bahan utama minyak wangi. Tanaman nilam jarang bahkan tidak pernah berbunga, sehingga kemungkinan perbanyakan secara generatif sangat kecil. Oleh karena itu pengembangan nilam umumnya dilakukan secara vegetatif. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh asal bahan setek dan dosis pupuk kandang sapi serta interaksinya terhadap pertumbuhan nilam. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2009 sampai dengan Agustus 2009. Percobaan dilakukan di dukuh Grompol, Sidodadi Masaran Kabupaten Sragen dengan ketinggian tempat 93 m dpl. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dua faktor, tiga ulangan. Faktor pertama adalah asal bahan setek, yaitu: (U) ujung batang, (T) tengah batang, (P) pangkal batang. Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang sapi, yaitu: (K0) 0 ton/ha, (K1) 10 ton/ha, (K2) 20 ton/ha, (K3) 30 ton/ha. Variabel penelitian meliputi persentase setek tumbuh nilam, saat muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun, berat segar tunas, berat segar akar, berat kering tunas, berat kering akar, dan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara perlakuan asal bahan setek dan dosis pupuk kandang sapi terhadap seluruh variabel yang diamati. Setek ujung batang merupakan asal bahan setek terbaik untuk pertumbuhan bibit nilam. Untuk mendapatkan bibit nilam yang baik, sebaiknya tidak menggunakan pupuk kandang sapi. Kata kunci: nilam, pupuk kandang sapi, setek, minyak nilam SUMMARY Nilam (patchouli) plants is one of commodity which produce atsiri oil. Nilam oil is used as fragrant. Nilam plants rarely or ever never got flowers, so it is low possibility to treed generatively. Therefore, it is common to breed nilam vegetatively. This research is purpose to know the effect from the source of cutting matter and the dose of cattle manure to the growth of nilam. It is carried out on may until august 2009 at Grompol, Sidodadi, Masaran, Sragen, 93 m above the sea level. The experimental design used in research was Randomized Completely Block Design in two factors and three repetitions. The first factor was cutting material source, consist of: (U) basal, (T) middle, (P) apex. The second factor was the dose of cattle manure, consist of: (K0) 0 ton/ha, (K1) 10 tons/ha, (K2) 20 tons/ha, (K3) 20 tons/ha. The research variables were percentage of growing fine cutting of patchouli, time of shoot emergence, shoot length, number of leave, width of leave, fresh weight of shoot, fresh weight of root, dry weight of shoot, dry weight of root, and number of root. The result shows that there is no interaction between of cutting material source and cattle manure dose to all variables observed. The basal of stem cutting given the best growth of nilam seed. To get a good nilam seed, it is not necessary to use cattle manure. Keyword: nilam, cuttle manure, cutting, patchouli alcohol.
×
Penulis Utama : Nita Dwi Suwandiyati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0105073
Tahun : 2009
Judul : Pengaruh asal bahan setek dan dosis pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan bibit nilam
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2009
Program Studi : S-1 Agronomi
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pertanian Jur. Agronomi-H.0105073-2009
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Panut Sahari, MP
2. Ir. JV. Pardjo NS, MS
Penguji :
Catatan Umum : 2808/2009
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.