Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan tingkat kesehatan bank dari aspek earnings antara bank konvensional dan bank digital di Indonesia selama periode 2021–2023. Aspek earnings dinilai menggunakan dua rasio utama, yaitu Return on Assets (ROA) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), berdasarkan pendekatan metode RGEC yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif-komparatif, serta pengujian hipotesis dilakukan melalui uji-t independen. Sampel terdiri dari 32 bank konvensional dan 6 bank digital yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan signifikan pada ROA dan BOPO antara kedua kelompok bank pada tahun 2021 dan 2022. Namun pada tahun 2023, rasio BOPO menunjukkan perbedaan yang signifikan, sedangkan ROA tetap tidak signifikan. Secara umum, bank konvensional menunjukkan kinerja earnings yang lebih stabil dan sehat dibandingkan bank digital. Hal ini dipengaruhi oleh skala ekonomi yang lebih besar, efisiensi biaya, dan struktur bisnis yang lebih matang pada bank konvensional. Penelitian ini memberikan wawasan tambahan bagi manajemen bank, regulator, serta investor dalam mengevaluasi performa keuangan bank di tengah transformasi digital.