| Penulis Utama | : | Ahmad Ilham Hafidh Alaydrus |
| NIM / NIP | : | B0421004 |
Fenomena perbanditan di Jawa kerap terjadi pada akhir abad ke-19, penyebab meningkatnya frekuensi perbanditan ini antara lain adalah ekspansi bisnis perkebunan ke daerah-daerah pedesaan serta eksploitasi feodal. Faktor-faktor tersebut mendorong munculnya perbanditan sebagai bentuk resistensi masyarakat kelas bawah terhadap kaum kelas atas dan elite Belanda. Fenomena perbanditan ini juga melanda daerah Vorstenlanden, salah satunya di Boyolali. 1873 adalah tahun dimana Boyolali pertama menjadi sebuah afdeeling (semacam kabupaten), sedangkan 1895 adalah tahun dimana pemerintah kolonial dan Kasunanan melakukan reorganisasi kepolisian. Rumusan masalah penelitian ini mencakup tiga permasalahan, pertama, mengungkap mengapa Boyolali memiliki eskalasi kejahatan yang cukup tinggi. Kedua, menemukan apa jenis perbanditan yang dominan dilakukan di Boyolali. Ketiga, menemukan apa respon dari pemerintah, pengusaha, dan warga Boyolali terhadap perbanditan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu Heuristik (pengumpulan data), Kritik sumber (verifikasi data), Interpretasi, dan Historiografi. Dengan memanfaatkan sumber sezaman sebagai sumber utama, penelitian ini menggunakan pemberitaan surat kabar yang terbit mingguan, seperti De Locomotief, De Nieuwe Vorstenlanden, Bataviaasch Nieuwsblad, Soerabaijasch Handelsblad, serta juga beberapa buku seperti Bandits karya Eric Hobsbawm, Bandit-bandit pedesaan di Jawa: Studi Historis 1850-1942 karya Suhartono, Apanage dan Bekel karya Suhartono, dan Banditry, Rebellion, and Social Protest in Africa karya Donald Crummey. Hasil penelitian menunjukkan perbanditan terjadi di Boyolali bukan hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, melainkan juga sistem apanage, dan letak geografis di lereng timur Gunung Merapi yang semakin mendukung `Boyolali sebagai target perbanditan. Jenis perbanditan yang paling umum ditemukan di Boyolali adalah kecu, hal ini dikarenakan operasi kecu yang memang berskala besar, melibatkan lebih dari 20 bandit. Respon warga dalam menangani perbanditan umumnya adalah memperketat keamanan desa. Sedangkan respon pengusaha dengan memerkuat hubungan dengan polisi dan memekerjakan kelompok keamanan pribadi. Respon pemerintah adalah dengan upaya pelatihan dan reorganisasi kepolisian. Dari penelitian ini, kesimpulan yang terdapat yaitu perbanditan di Boyolali dapat terjadi dikarenakan lokasi Boyolali yang strategis bagi perbanditan (lereng timur Gunung Merapi). Jenis perbanditan yang paling umum ditemukan di Boyolali adalah kecu. Kurang efektifnya komunikasi antara Kasunanan dengan pemerintah kolonial juga turut berkontribusi atas perbanditan yang terjadi di Boyolali. Perbanditan di Boyolali dapat dikategorikan sebagai perbanditan kriminalitas dikarenakan perbanditan tersebut turut mengincar warga, tidak hanya kaum elit.
| Penulis Utama | : | Ahmad Ilham Hafidh Alaydrus |
| Penulis Tambahan | : | - |
| NIM / NIP | : | B0421004 |
| Tahun | : | 2025 |
| Judul | : | Kejahatan di Tanah Raja: Perbanditan di Boyolali 1873-1895 |
| Edisi | : | |
| Imprint | : | Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2025 |
| Program Studi | : | S-1 Ilmu Sejarah |
| Kolasi | : | |
| Sumber | : | |
| Kata Kunci | : | Boyolali; desa; kecu; perbanditan; resistensi |
| Jenis Dokumen | : | Skripsi |
| ISSN | : | |
| ISBN | : | |
| Link DOI / Jurnal | : | - |
| Status | : | Public |
| Pembimbing | : |
1. Dr. Harto Juwono, M. Hum. 2. Dr. Waskito Widi Wardojo, S. S., M. A. |
| Penguji | : |
1. Dr. Harto Juwono, M. Hum. 2. Dr. Waskito Widi Wardojo, S. S., M. A. |
| Catatan Umum | : | |
| Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |
| Halaman Awal | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
|---|---|---|
| Halaman Cover | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
| BAB I | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
| BAB II | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
| BAB III | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
| BAB IV | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
| BAB V | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
| BAB Tambahan | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
| Daftar Pustaka | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
| Lampiran | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |