Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik peternak dan kecukupan nutrien pakan sapi induk betina berbagai bangsa di Kecamatan Kedawung dengan menganalisa kandungan nutrien ransum dan konsumsi pakan serta Body Condition Score (BCS). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Oktober 2023 di Kecamatan Kedawung, tepatnya di Desa Wonorejo, Desa Jenggrik, dan Desa Pengkok Kabupaten Sragen. Metode penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pra survai dan tahap survai. Penentuan lokasi dan jumlah responden menggunakan metode purposive sampling. Responden berjumlah 40 orang yang merupakan peternak sapi potong yang memiliki induk sapi betina berumur >2 tahun dari bangsa sapi LimPO, SimPO, dan Peranakan Angus. Data yang dikumpulkan dari responden meliputi jenis pakan, jumlah pemberian, frekuensi pemberian, dan konsumsi pakan. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pakan yang diberikan bervariasi yaitu jerami padi, rumput odot, dan kalanjana. Jenis konsentrat yang diberikan yaitu bekatul dan pollard jumlah hijauan yang diberikan rata-rata 23,64 kg dan jumlah konsentrat rata-rata 2,61 kg, frekuensi pemberian pakan diberikan 2-3 kali dalam sehari. Kandungan nutrien ransum pakan sapi induk betina dari ketiga bangsa kurang dari standar kebutuhan. Konsumsi pakan ketiga bangsa sapi hampir sama. Rata-rata BCS sapi induk betina 1,84. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik peternak sapi indul betina berusia produktif dengan tingkat pendidikan rendah dan tingkat pengalaman yang lama. Evaluasi kecukupan nutrien pakan yang digunakan masih rendah karena jenis pakan yang digunakan berupa limbah pertanian yaitu jerami padi. Evaluasi konsumsi masih rendah karena nilai rata-rata yang dikonsumsi secara kualitas hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok meskipun secara kuantitas melebihi kebutuhan. BCS sapi induk betina di Kecamatan Kedawung menunjukkan hasil yang rendah yaitu 1,84.