Pembangunan wilayah kecamatan Berbasis komoditi pertanian di Kabupaten Sragen
Penulis Utama
:
Yeni Hastutiningsih
NIM / NIP
:
H0306103
×ABSTRACT
This research aimed to identify agricultural commodities which are the basis of Sragen Regency, identify changes in agricultural commodity positions, identifying the components of proportional growth and share growth area of agricultural commodity bases in Sragen regency, and analyze the priority of the agricultural commodity development bases in Sragen Regency. Descriptive analysis is used for basic method. The data used are secondary data. Data analysis method used is the analysis of LQ, DLQ, shift share, a combination of LQ and DLQ, as well as the combined LQ and Shift Share. The research results showed that, commodities which are the basis in many districts in Sragen regency is rice in 11 subdistricts (LQ 1.77 value) is owned Sub Sidoharjo; coconut in nine districts (LQ 2.33 value) is owned Gesi Subdistrict; sesame in nine subdistricts (LQ 5.22 value) is owned Miri District; sheep in 13 districts (LQ 2.01 value) is owned Miri District; and green frogs in 10 subdistricts (LQ 2.70 value) is owned Kedawung District. Base of agricultural commodities that experienced a change in position from the base becomes a question whether in many districts are paddy rice fields in the seven districts; coconut in six districts; range chicken in six districts; green frogs in three districts; and catfish in three districts. Agricultural commodities are experiencing a change in position from the question whether the basis in many districts in eight districts namely corn, bananas in eight districts; cane on the seven subdistricts; cashew nuts on the seven subdistricts; chicken at twelve districts; and red tilapia in 14 districts. Base of agricultural commodities that have a rapid growth and competitiveness in many districts are paddy (PPW value of 5.13 percent) in District Karang Malang; sugarcane (PPW value of 6.93 percent) in District Gesi; sheep (PPW value of 1.44 percent ) Gesi Subdistrict; and catfish (PPW value of 100.50 percent) in District Karang Malang. Commodity base that became the main priority in the development of many districts in Sragen regency is rice and lamb on the seven subdistricts in 12 districts; second priority is the coconut in eight districts; and alternative development are cows in nine districts.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komoditi pertanian yang menjadi basis di Kabupaten Sragen, mengidentifikasi perubahan posisi komoditi pertanian, mengidentifikasi komponen pertumbuhan proporsional dan pertumbuhan pangsa wilayah komoditi pertanian basis di Kabupaten Sragen, dan menganalisis prioritas pengembangan komoditi pertanian basis di Kabupaten Sragen. Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif analisis. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis LQ, DLQ, Shift Share, gabungan LQ dan DLQ, serta gabungan LQ dan Shift Share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, komoditi yang menjadi basis di banyak kecamatan di Kabupaten Sragen adalah padi sawah pada 11 kecamatan (nilai LQ 1,77) dimiliki Kecamatan Sidoharjo; kelapa pada sembilan kecamatan (nilai LQ 2,33) dimiliki Kecamatan Gesi; wijen pada sembilan kecamatan (nilai LQ 5,22) dimiliki Kecamatan Miri; domba pada 13 kecamatan (nilai LQ 2,01) dimiliki Kecamatan Miri; serta katak hijau pada 10 kecamatan (nilai LQ 2,70) dimiliki Kecamatan Kedawung. Komoditi pertanian basis yang mengalami perubahan posisi dari basis menjadi nonbasis di banyak kecamatan adalah padi sawah pada tujuh kecamatan; kelapa pada enam kecamatan; ayam kampung pada enam kecamatan; katak hijau pada tiga kecamatan; serta lele pada tiga kecamatan. Komoditi pertanian yang mengalami perubahan posisi dari nonbasis menjadi basis di banyak kecamatan yaitu jagung pada delapan kecamatan; pisang pada delapan kecamatan; tebu pada tujuh kecamatan; jambu mete pada tujuh kecamatan; ayam ras pada dua belas kecamatan; serta nila merah pada 14 kecamatan. Komoditi pertanian basis yang mempunyai pertumbuhan cepat dan berdaya saing di banyak kecamatan adalah padi sawah (nilai PPW 5,13 persen) di Kecamatan Karang Malang; tebu (nilai PPW 6,93 persen) di Kecamatan Gesi; domba (nilai PPW 1,44 persen) di Kecamatan Gesi; serta lele (nilai PPW 100,50 persen) di Kecamatan Karang Malang. Komoditi basis yang menjadi prioritas utama pengembangan di banyak kecamatan di Kabupaten Sragen adalah padi sawah pada tujuh kecamatan dan domba pada 12 kecamatan; prioritas kedua adalah kelapa pada delapan kecamatan; serta alternatif pengembangan adalah sapi pada sembilan kecamatan.
Kata Kunci: Pembangunan, Komoditi Pertanian, Location Quotient, Dynamic Location Quotient, dan Shift Share Analysis
×
Penulis Utama
:
Yeni Hastutiningsih
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0306103
Tahun
:
2010
Judul
:
Pembangunan wilayah kecamatan Berbasis komoditi pertanian di Kabupaten Sragen
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Pertanian - 2010
Program Studi
:
S-1 Sosial Ekonomi Pertanian
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. Pertanian Jur. Agrobisnis-H.0306103-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dr. Ir. Darsono, M.Si 2. Nuning Setyowati, S.P, M.Sc
Penguji
:
Catatan Umum
:
2605/2010
Fakultas
:
Fak. Pertanian
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.