Penulis Utama : wahyu adi nugroho
NIM / NIP : C0105051
× abstrak Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah profil masyarakat di Kecamatan Mojolaban? (2) Bagaimanakah bentuk-bentuk gugon tuhon Jawa di Kecamatan Mojolaban? (3) Apa makna dan fungsi gugon tuhon dalam siklus kehidupan Jawa? (4) Bagaimanakah tanggapan masyarakat Mojolaban terhadap gugon tuhon Jawa? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan profil masyarakat di Kecamatan Mojolaban. (2) Mendeskripsikan bentuk-bentuk gugon tuhon Jawa di Kecamatan Mojolaban. (3) Mendeskripsikan makna dan fungsi gugon tuhon dalam siklus kehidupan Jawa. (4) Mendeskripsikan tanggapan masyarakat Mojolaban terhadap gugon tuhon Jawa. Landasan teori yang digunakan adalah pengertian gugon tuhon, pendekatan resepsi sastra, pengertian tradisi, konsep mitos, serta etika dan moral. Manfaat penelitian berupa manfaat secara praktis dan secara teoritis. Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dokumentasi tradisi gugon tuhon yang hidup dalam masyarakat Jawa, dan untuk kesempatan lain dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi dan menambah kapustakan bagi dunia sastra yang berbentuk tradisi lisan gugon tuhon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian resepsi sastra. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengetahui gugon tuhon tentang siklus kehidupan Jawa yang berupa gugon tuhon pernikahan, kehamilan, dan kematian yang beredar dimasyarakat Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengetahui gugon tuhon dalam siklus kehidupan Jawa. Sampel yang diambil berjumlah 11 orang, 3 laki-laki dan 8 perempuan, usia di atas 50 tahun. Sampel diambil dari 6 desa dan 9 dukuh yang tersebar di wilayah Kecamatan Mojolaban. Sumber data terbagi menjadi sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah informan yang mengetahui tentang gugon tuhon dalam siklus kehidupan yang beredar di Kecamatan Mojolaban, yaitu gugon tuhon pernikahan, kehamilan, dan kematian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah referensi maupun buku-buku yang relevan dengan topik penelitian. Data terbagi menjadi data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara yang berupa tradisi gugon tuhon dalam siklus kehidupan manusia yang beredar di Kecamatan Mojolaban, yaitu gugon tuhon pernikahan, kehamilan, dan kematian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah keterangan-keterangan yang diambil dari referensi maupun buku-buku yang relevan dengan topik penelitian. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara yang tidak terstruktur dan Content Analysis atau analisis isi Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Masyarakat Mojolaban masih menjunjung rasa sosial masyaratnya. Gugon tuhon sebagai identitas masyarakat Jawa. Dengan masih terdapatnya tradisi gugon tuhon di Kecamatan Mojolaban, memberikan identitas bahwa keberadaannya masih diakui. Perilaku sosial yang dilakukan masyarakat Mojolaban membuat kondisi tradisi lisan yang berupa gugon tuhon Jawa di Kecamatan Mojolaban masih ada dalam sebagian masyarakatnya. (2) Bentuk-bentuk gugon tuhon Jawa di Kecamatan Mojolaban berupa bentuk gugon tuhon dalam siklus kehidupan yang meliputi bentuk gugon tuhon pernikahan, beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan gugon tuhon pernikahan masih dipercaya oleh penganutnya di wilayah Mojolaban, faktor-faktor tersebut adalah: (a) Adanya keharusan yang disampaikan oleh orang tua mereka agar pernikahan mereka berjalan dengan lancar. (b) Adanya rasa takut untuk melanggar tradisi. (c) Adanya suatu peristiwa yang membuat seseorang percaya terhadap keberadaan gugon tuhon pernikahan. Bentuk gugon tuhon kehamilan, berisi aturan serta larangan yang menyangkut tentang norma serta etika sewaktu seorang wanita sedang hamil, dan bentuk gugon tuhon kematian, merupakan cara masyarakat Jawa mengenai hal-hal yang berupa larangan maupun keharusan tentang tata cara mengurusi jenazah dari kematiannya sampai ke pemakamannya. (3) Makna yang terkandung dalam gugon tuhon dalam siklus kehidupan adalah berupa makna kultural serta beberapa makna rasional. Fungsi yang terdapat dalam gugon tuhon dalam siklus kehidupan adalah untuk mengatur etika, sopan santun, serta moralitas masyarakat. Adapun fungsi yang lain adalah fungsi kesehatan dan kebersihan. (4) Tanggapan masyarakat Kecamatan Mojolaban terhadap keberadaan gugon tuhon Jawa hingga saat ini masih ada yang mempercayainya. Beberapa faktor yang mempengaruhi tanggapan masyarakat Kecamatan Mojolaban terhadap keberadaan gugon tuhon adalah faktor usia, faktor pendidikan, dan faktor lingkungan. Gugon tuhon mengandung suatu mitos yang berfungsi dalam masyarakat. Adapun fungsi mitos yang terdapat dalam gugon tuhon di Kecamatan Mojolaban adalah (a) untuk menyadarkan manusia bahwa dalam gugon tuhon Jawa terdapat kekuatan-kekuatan ajaib, (b) memberikan jaminan keselamatan bagi masyarakat dimasa kini, (c) gugon tuhon Jawa dapat memberikan pengetahuan
×
Penulis Utama : wahyu adi nugroho
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : C0105051
Tahun : 2010
Judul : Gugon tuhon daur hidup manusia jawa Di kecamatan mojolaban Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah (Kajian Resepsi Sastra)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FSSR - 2010
Program Studi : S-1 Sastra Jawa
Kolasi :
Sumber : UNS-FSSR Jur.Sastra Daerah-C.0105051-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Christiana D. W, M. Hum
2. Dra. Sundari, M. Hum.
Penguji :
Catatan Umum : 3619/2010
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.