Penulis Utama : Devi Setiawati
NIM / NIP : K8405010
× ABSTRAK . Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui persepsi remaja mengenai pendidikan seks (2) Untuk mengetahui sumber yang digunakan oleh remaja untuk memperoleh pendidikan seks (3) Untuk mengetahui pengetahuan yang banyak dibutuhkan oleh remaja melalui sumber-sumber tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif diskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu: Informan atau narasumber, yaitu pelajar SMA Negeri 4 Magelang serta guru Bimbingan Konseling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara mendalam (in depth interviewing). Teknik pengembangan validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data (trianggulasi sumber) dan review informan. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (Interactive Model of Analisys) yang memiliki tiga komponen yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verivikasinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Persepsi remaja mengenai pendidikan seks adalah pendidikan seks dipandang oleh remaja sebagai sesuatu yang penting, bernilai positif, serta bermanfaat bagi mereka dalam membantu persoalan hidup remaja. Melalui pendidikan seks remaja mampu mengarahkan perilaku seksualnya agar tidak menyimpang dari norma yang ada serta dapat terhindar dari hal-hal yang negatif. Dengan kata lain remaja memandang pendidikan seks sebagai alat untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan seks. Remaja menganggap pendidikan seks mampu menjawab keingintahuan dan rasa penasaran mereka akan segala hal yang berkaitan dengan seks. Oleh karena itu remaja menganggap pendidikan seks sebagai suatu kebutuhan dan mereka tidak menabukannya. (2) Sumber pendidikan seks yang digunakan oleh remaja adalah media massa baik media cetak seperti koran, majalah, dan buku maupun media elektronik seperti televisi dan internet serta teman sebaya atau peer group. Remaja banyak mendapatkan informasi dan pengetahuan seks dari media massa dan teman sebaya karena sumber pendidikan tersebut dapat memberikan informasi dan pengetahuan secara terbuka dan transparan pada mereka. Pendidikan seks justru tidak didapat remaja dari lingkungan keluarga ataupun sekolah. (3) Pengetahuan seputar seks yang dicari dan dibutuhkan oleh remaja adalah pengetahuan tentang HIV AIDS, menstruasi, penyakit kelamin, dampak atau resiko melakukan seks bebas, proses reproduksi atau hubungan seks dan gaya pacaran sehat. ABSTRACT The objective of research is (1) to find out adolescent perception of sex education, (2) to find out the source that use by adolescent to get sex education, (3) to find out knowledge that need by adolescent with that source. This research used a descriptive qualitative method. The data source in this study includes: (1) informant or resource, that is, the students of SMA Negeri 4 Magelang and guidance and counceling teacher. Techniques of collecting data employed in this study were in depth interview. Technique of validating data used was data (source) triangulations and informant review. Technique of analysing data used was an interactive model of analysis encompassing three components: reduction data, display data and conclusion drawing as well as verification. Based on the result of research, it can be concluded that: (1) Adolescent perception of sex education is that sex education is assumed by adolescent as urgens, positive value, and give some benefit to them to help every single of adolescent sex problems. Through sex education adolescent able to control their sexual behavior so that it doesn’t deviate from norm and also able to avoid them from negative things. In the other word sex education is assumed by adolescent as device to prevent misuse of sex. Adolescent assume that sex education able to answers the curiosity and wondering of youth minds about sex. So adolescent assume that sex education as a need and they don’t think a taboo, (2) The source of sex education which use by adolescent are mass media as well as printed media such as newspaper, magazine an book or electronic media such as television and internet and also peer group become a source that common used by adolescent get sex education. Adolescent get more information and knowledge of sex from mass media and peer group because this education source’s give information and knowledge more opened and transparant to them than the other source. Moreover adolescent didn’t get sex education from family and school environment, (3) Knowledge of sex which searched and needed by adolescent such as knowledge of HIV AIDS, menstruation, the effect or risk by doing free sex, the process of reproduction or making love and build a healh relationship.
×
Penulis Utama : Devi Setiawati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K8405010
Tahun : 2010
Judul : Persepsi remaja mengenai pendidikan seks (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Pelajar SMA Negeri 4 Magelang)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2010
Program Studi : S-1 Pendidikan Sosiologi Antropologi
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-K.8405010-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Hj. Siti Rochani. CH, M.Pd
2. Siany Indria. L. S.Ant, M.Hum
Penguji :
Catatan Umum : 2652/2010
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.