ABSTRAKAndropause terjadi secara fisiologis pada pria. Variasi saat timbulnyagejala andropause dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya obesitas.Obesitas yang erat kaitannya dengan kelebihan lemak dalam tubuh akanmeningkatkan aromatisasi testosteron menjadi estrogen. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui adanya hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT)dengan usia awal andropause.Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik denganpendekatan studi cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalahpurposive sampling. Sampel terdiri atas 48 pria yang dibagi dalam dua kelompok,yaitu gemuk (IMT ≥ 23 kg/m2) dan tidak gemuk (IMT < 23 kg/m2). Datapenelitian diperoleh dengan kuesioner dan pengukuran langsung terhadap beratdan tinggi badan. Analisis statistik yang digunakan adalah uji t.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara IMTdengan usia awal andropause (t=4,473 dan p=0,000). Penelitian ini membuktikanbahwa obesitas dapat mempercepat timbulnya gejala andropause. ABSTRACTAndropause happens normally in men. Andropause appears with variousonset. It depends o n many conditions, such as obesity. This condition which isrelated to body fat excess will increase testosterone’s aromatization to estrogen.The aim of this research was to determine correlation between Body Mass Index(BMI) and The Beginning Age of Andropause.The type of this research was an analitical epidemiologic research withcross sectional study. Purposive sampling was used as sampling technique.Samples were 48 andropause men. They were determined into two groups, obese(BMI≥ 23 kgs/m2) and non obese (BMI< 23 kgs/m2). This research usedquestioner and direct measuring of weight and height. T-test was used as thestatistical analysis.There was significant correlation between Body Mass Index (BMI) andThe Beginning Age of Andropause (t=4,473 and p=0,000). This research provedthat obesity could accelerate andropause.