Hubungan faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi budidaya tanaman semangka hibrida di kabupaten karanganyar bekerjasama dengan PT. Tunas Agro Persada Semarang
Penulis Utama
:
Lanjar sugiarti
NIM / NIP
:
H0403010
×ABSTRAK
Dunia pertanian mengenal dua jenis usaha yang saling mengisi, untuk dapat menjamin manusia tetap sehat, kuat dan kebutuhan energinya yang sangat diperlukan bagi gerak dan pertumbuhan yaitu pertanian umum dan hortikultura. Semangka termasuk dalam pertanian hortikultura yaitu salah satu jenis tanaman semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi rumahtangga maupun negara dengan daya tarik nilai ekonomisnya yang tinggi, kelebihan usahatani semangka hibrida diantaranya umurnya relatif genjah, dapat dijadikan tanaman penyelang sawah pada musim kemarau. Di Kabupaten Karanganyar budidaya tanaman semangka hibrida masih jarang diterapkan oleh petani dan salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan adanya kerjasama antara petani dengan PT. Tunas Agro Persada Semarang yaitu perusahaan yang bergerak dibidang industri pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi faktor sosial ekonomi petani di Kabupaten Karanganyar. Mengkaji tingkat adopsi budidaya tanaman semangka hibrida di Kabupaten Karanganyar dan Mengkaji hubungan faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi budidaya tanaman semangka hibrida.
Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif di Kabupaten Karanganyar. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kecamatan Jumantono, Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Penarikan sampel dengan menggunakan metode sensus sebanyak 19 responden dari tiga Kecamatan yaitu Jumantono, Mojogedang dan Tasikmadu. Metode analisis data yang digunakan Uji compare means, Uji korelasi rank Kendall.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa luas penguasaan lahan petani adalah luas tetapi untuk lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman semangka hibrida adalah tergolong sedang, tingkat kepemilikan kekayaan petani tergolong cukup, pendapatan yang diperoleh rata-rata rendah dan resiko yang ditanggung petani tergolong tinggi. Untuk tingkat adopsi budidaya tanaman semangka tergolong tinggi dan untuk hubungan faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi budidaya tanaman semangka hibrida adalah positif tetapi tidak signifikan.
ABSTRACT
Agricultural sector identifies two overlapping business types, for ensuring the human beings kept healthy, strong and their energy requirement very necessary for the motion and growth. They are general and horticulture agricultures. Watermelon belongs to horticulture agriculture, that is, a type of one-season plant with the importance for the household and country’s social economic development with its high economic value appeal; the advantages of hybrid watermelon cultivation include its short age and its property that can be the farming alternative plant in the dry season. The hybrid watermelon plant cultivation is rarely applied by the farmers in Regency Karanganyar and one way for coping with this problem is to establish collaboration between the farmers and the PT. Tunas Agro Persada Semarang, a company running in agricultural industry sector.
This research aims to study the farmers’ social economic factor in the Regency Karanganyar, to study the adoption level of hybrid watermelon plant cultivation in Regency Karanganyar and to study the relation between the farmers’ social economic factor and the adoption level of hybrid watermelon plant cultivation.
The basic method employed was a descriptive one in Regency Karanganyar. The research location was determined purposively in Sub districts Jumantono, Mojogedang, and Tasikmadu of Regency Karanganyar. The sampling technique employed was census method obtaining 19 respondents from three sub-districts of Jumantono, Mojogedang, and Tasikmadu. Method of analyzing data used was compare means, and rank Kendall correlation tests.
The result of research shows that the farmers’ land domination width is wide but the land used for the hybrid watermelon plant cultivation belongs to medium category, the farmer’s wealth possession level belongs to fair category, the mean income earned is low and the risk assumed by the farmers is high. The adoption level of watermelon plant cultivation belongs to high category, while the relation between the farmers’ social economic factor and the adoption level of hybrid watermelon plant cultivation is positive but insignificant.
×
Penulis Utama
:
Lanjar sugiarti
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0403010
Tahun
:
2010
Judul
:
Hubungan faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi budidaya tanaman semangka hibrida di kabupaten karanganyar bekerjasama dengan PT. Tunas Agro Persada Semarang
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Pertanian - 2010
Program Studi
:
S-1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-f. Pertanian Jur. Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian-H.0403010-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Bekti Wahyu Utami, SP, MSi 2. Dr. Ir Eny Lestari, MS
Penguji
:
Catatan Umum
:
2667/2010
Fakultas
:
Fak. Pertanian
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.