Persebaran dan karakteristik pengusaha kerajinan batu mulia di Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan tahun 2008
Penulis Utama
:
Ririn Tri Agustina
NIM / NIP
:
K5404008
×ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui persebaran kerajinan batu
mulia di Kecamatan Donorojo, (2) untuk mengetahui pola persebaran kerajinan batu
mulia, (3) untuk mengetahui karakteristik demografi dan sosial ekonomi pengusaha
kerajinan batu mulia, dan (4) untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi berdirinya
suatu industri, serta faktor penghambat kerajinan batu mulia di Kecamatan Donorojo.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif spasial dengan menggunakan
data primer dan data sekunder sebagai sumber data. Populasi penelitian ini adalah seluruh
pengusaha kerajinan batu mulia di Kecamatan Donorojo yang berjumlah 139 pengusaha,
kemudian diambil sampel sebanyak 34 pengusaha. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan teknik
analisa parameter tetangga terdekat, tabel frekuensi, dan tabel silang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Pengusaha kerajinan batu
mulia tersebar di 4 desa dari 12 desa yang ada di Kecamatan Donorojo. Desa Donorojo
berjumlah 21 pengusaha, Desa Sekar berjumlah 32 pengusaha, Desa Sukodono berjumlah
49 pengusaha, dan Desa Gendaran berjumlah 37 pengusaha. (2) Pola persebaran
kerajinan batu mulia di Kecamatan Donorojo termasuk kedalam klasifikasi mengelompok
(cluster). (3) Karakteristik demografi pengusaha kerajinan batu mulia adalah: semua
pengusaha berjenis kelamin laki-laki dengan umur rata – rata 15 – 64 tahun, dan
sebanyak 88,2% pengusaha telah menikah. Karakteristik sosial ekonomi pengusaha
kerajinan batu mulia adalah sebagai berikut: sebanyak 41,2% pengusaha berpendidikan
sampai tamat SMP, 50% pengusaha berpenghasilan > Rp. 1.290.000,00 per bulan, 64,7%
pengusaha mempunyai jumlah tanggungan keluarga 3 – 5 orang, 55,9% menjadikan
kerajinan batu mulia sebagai pekerjaan pokok dengan jumlah hari kerja selama 5 hari
dalam waktu 8 jam per hari dengan masa kerja berkisar antara 10 – 20 tahun. (4) Faktor
yang berpengaruh terhadap berdirinya suatu industri diantaranya adalah faktor modal.
50% pengusaha dalam memulai usahanya membutuhkan modal > Rp 2.000.000,00, dan
sebanyak 52,9% pengusaha mendapatkannya dari pinjaman bank. Faktor bahan baku,
bahan baku berasal dari luar daerah, sebanyak 79,4% pengusaha dalam memperoleh
bahan baku datang sendiri ke daerah asal bahan baku, dan 47,1% pengusaha
membutuhkan bahan baku < 200 Kg. Faktor tenaga kerja. Tenaga kerja dibagi menjadi
2 yaitu tenaga kerja harian dan borongan. Faktor pemasaran. Daerah pemasaran hasil
produksi diantaranya adalah daerah sekitar Pacitan, Surabaya, Malang, Semarang,
Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Bali. Faktor transportasi. Dalam hal pembelian
bahan baku dan memasarkan hasil produksi rata-rata dengan menggunakan kendaraan
pribadi dan angkutan umum (colt, truck). Faktor suplai air. Air yang digunakan dalam
proses produksi berasal dari air sumur maupun air dari PDAM. Dari keenam faktor
produksi tersebut, ada 4 faktor yang menjadi penghambat dalam kerajinan batu mulia.
Diantaranya adalah faktor modal, faktor tenaga kerja, faktor pemasaran, dan faktor
transportasi.
ABSTRACT Purpose of this research is: (1) to know distribution industry of mulia stone in
Donorojo District, (2) to know distribution pattern industry of mulia stone, (3) to know
characteristic demography and social economic entrepreneur industry mulia stone, and
(4) to know factor influencing forming of an industry, and resistor factor an crafting/
diligence industry of mulia stone in Donorojo District.
Method applied is spatial descriptive method by using primary data and
secondary data as data source. Population of This research is all industrial entrepreneur
of crafting of mulia stone in Donorojo District which amounts to 139 entrepreneurs, then
is taken sample 34 entrepreneurs. Sampling technique by using simple random sampling.
Data collecting technique using observation, interview and documentation. Data
analytical technique applied is with nearest neighbor parameter analysis technique,
frequency tables, and cross tables.
Based on result of inferential research (1) Entrepreneur of crafting of mulia
stone spread over in 4 countryside out of the 12 country sides in Donorojo District.
Donorojo Village amounts to 21 entrepreneurs, Sekar Village amounted to 32
entrepreneurs, Sukodono Village amounts to 49 entrepreneurs, and Gendaran Village
amounts to 37 entrepreneurs. (2) Distribution pattern of crafting/ diligence of mulia stone
in Donorojo District is including classification of group. (3) Entrepreneur demography
characteristic of crafting/ diligence of mulia stone between it is: all men gender
entrepreneurs with plane age plane 15 - 64 years, and counted 88,2% entrepreneur has
married. Industrial entrepreneur economics social characteristic of crafting/ diligence of
mulia stone is as follows: counted 41,2% education entrepreneur until finish SMP, 50%
entrepreneur is having production > Rp. 1.290.000,00 per month, 64,7% entrepreneur
has number of family responsibilities 3 - 5 people, 55,9% makes crafting/ diligence
industry of mulia stone as profession fundamental with number of workdays during 6 day
during 8 hour clock per day with year of service ranges from 10 - 20 years. (4) Factor
having an effect on to forming of an industry between it is capital factor. 50%
entrepreneur in starting it’s the business requiring capital > Rp 2.000.000, 00, and
counted 52, 9% entrepreneur gets it from bank loan. Raw material factor, raw material
comes from outside area, counted 79,4% entrepreneur in obtaining raw material to come
x'self to area of raw material, and 47,1% entrepreneur requires raw material < 200 Kgs.
Labour factor. Labour is divided to become 2. That is daily labour and contract.
Marketing factor. Marketing area result of produce of between it is area of around
Pacitan, Surabaya, Malang, Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, and Bali.
Transportation factor. In the case of purchasing of raw material and markets result of
produce of average of by using personal vehicle and public transport ( colt, truck). Water
supply factor. Water applied in production process to come from well water and also
water from PDAM . From sixth of the factors of production, there is 4 factor becoming
resistor in crafting/ diligence industry of mulia stone. Between it is capital factor, labour
factor, marketing factor, and transportation factor.
×
Penulis Utama
:
Ririn Tri Agustina
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K5404008
Tahun
:
2010
Judul
:
Persebaran dan karakteristik pengusaha kerajinan batu mulia di Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan tahun 2008
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FKIP - 2010
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Geografi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FKIP Jur. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-K.5404008-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dr. Sarwono, M.Pd 2. Yasin Yusup, S.Si, M.Si
Penguji
:
Catatan Umum
:
1706/2010
Fakultas
:
Fak. KIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.