Konflik pedagang dengan pengelola pasar dalam revitalisasi Pasar Windujenar Solo (studi deskriptif kualitatif konflik pedagang dengan pengelola pasar dalam revitalisasi Pasar Windujenar Solo)
Penulis Utama
:
Fatwa Nurul Hakim
NIM / NIP
:
D0305029
×ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggambarkan Konflik Manajemen Pedagang Pasar Windujenar Solo. Penelitian ini menggambarkan perbedaan kepentingan yang menyebabkan konflik, pihak-pihak yang berkonflik yang terhubung sehingga terjadi konflik Manajemen. Sistematika Skripsi ini dibagi dalam lima bab . Bab I menggambarkan latar belakang dan metodologi yang digunakan, Bab II membahas deskripsi lokasi Pasar Windujenar Solo, Bab III menjelaskan hasil penelitian, Bab IV menjelaskan pembahasan dan Bab V penutup yang berisi kesimpuan, implikasi dan saran.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah berdasarkan Purposive sampling. Informan yang diambil adalah merupakan informan yang memiliki latar belakang yang sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik Dahrendorf, dimana Dahrendorf melihat konflik terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara kelompok dalam (in-group) dan kelompok luar (out group). Sifat konflik Dahrendorf ini memunculkan integrasi kelompok dalam (in-group).
Konflik yang terjadi di Pasar Windujenar adalah konflik yang bersifat langsung dan konflik tidak langsung. Konflik langsung terjadi antara pedagang dengan Dinas Pengelola Pasar. Konflik ini muncul karena adanya perbedaan kepentingan antara pedagang dengan Dinas Pengelola Pasar. Pedagang merasa Pasca Revitalisasi, pasar Windujenar masih sepi pembeli, sebaliknya DPP berkeinginan untuk merubah pasar Windujenar yang sebelumnya masih kotor, kumuh dan becek, sekarang menjadi bersih, modern, rapi. Konflik langsung di pasar Windujenar terjadi antar pedagang, penyebabnya ada perwakilan pedagang (yang sudah ditunjuk oleh beberapa pedagang) untuk mewakili aspirasi pedagang dalam revitalisasi pasar Windujenar tahap kedua, ada semacam keinginan dari perwakilan pedagang untuk menempati kios yang dekat dengan akses jalan. Niat perwakilan pedagang pasar Windujenar itu akhirnya tidak tercapai karena DPP telah mempertemukan 15 SHP pembangunan tahap II pasar Windujenar dan mengembalikan kios pedagang seperti semula.
Konflik tidak langsung yang terjadi di pasar Windujenar antara pedagang pasar Windujenar dengan Kontraktor Pasar Windujenar. Kontraktor pada dasarnya ditunjuk oleh DPP melalui proses lelang. Konflik ini terjadi karena pedagang merasa kontraktor dalam pembangunan Pasar Windujenar dianggap tidak professional.
ABSTRACT This research is a descriptive-qualitative which describes Merchant Conflict Management of Windujenar Market Solo. This research describes the difference bussiness which causes conflict, the stake holder who connected so the management conflict happened. The sistematics of this thesis are devided in 5 chapters. Chapter I describes background and metodology that that is used, chapter II describes the location of Windujenar Market Solo, chapter III describes the result of the research, chapter IV describes the explanatio and chapter V is closing contains of conclution, implication and suggestion.
Sample taking in this research based on Purpossive sampling. The informants which are taken are those who have a suitable background for the researcher’s need.
The theory that is used in this reserach is Dahrendorf’s conflict theory, Dahrendorf saw conflict happend because of difference bussines between in-group and out group. The outlook of Dahrendorf’s conflict raised group integrity for in-gruop
Conflict that is happened in Windujenar Market is a direct conflict and undirect. Direct conflict happened between merchant and Dinas Pengelola Pasar. This conflict raised because of difference business between merchants and Dinas Pengelola Pasar. The merchants feel post-revitalization, Windujenar Market is still has no really much buyers, otherwise DPP wanted to change Windujenar Market which is still dirty, slum and muddy before, to be clean, modern, tidy. Direct conflict in Windujenar Market happened between the merchants. The cause is there was a merchant representative (that has already pointed) to represent aspiration of the merchants in second step revitalizing of Windujenar Market, there is any kind of intensions from merchant representative to dwell a kiosk which is near to road access. The intention of the representative of Windujenar merchants is not finally reached because DPP has met 15 development SHP part II of Windujenar market and restore merchants kiosk as before.
Undirect conflict happened in Windujenar Market between Windujenar merchants with contractor of Windujenar market, Contractor firstly pointed by DPP by auction process. This conflict happened because the merchants feel that the contractor in Windujenar market developing supposed to be unprofessional.
×
Penulis Utama
:
Fatwa Nurul Hakim
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D0305029
Tahun
:
2010
Judul
:
Konflik pedagang dengan pengelola pasar dalam revitalisasi Pasar Windujenar Solo (studi deskriptif kualitatif konflik pedagang dengan pengelola pasar dalam revitalisasi Pasar Windujenar Solo)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FISIP - 2010
Program Studi
:
S-1 Sosiologi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FISIP Jur. Sosiologi-D.0305029-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dra. L.V. Ratna Devi S, M.Si
Penguji
:
Catatan Umum
:
1712/2010
Fakultas
:
Fak. ISIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.