Penulis Utama : Wahyu Joko Triyanto
NIM / NIP : I1106530
× ABSTRAK Dalam dunia kontruksi perumahan bentang kayu yang cukup panjang sangat penting sekali terutama dalam pekerjaan kuda – kuda, gording, atap, lisplang, bekisting. Pada umumnya bentang kayu yang panjang memiliki satu, dua bahkan lebih sambungan, padahal sambungan itu sendiri merupakan titik terlemah dari sambungan kayu. Dengan cara menyambung beberapa kayu menjadi satu kesatuan bentang yang utuh dan panjang sesuai dengan bentang kayu yang direncanakan sehingga masalah bentang kayu dapat teratasi, oleh karena itu pemilihan macam sambungan harus sesuai dengan penggunaanya sehingga mudah dikerjakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanik sambungan jari tegak (finger butt joint) kayu yang meliputi kuat lentur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Dalam Penelitian ini dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanika kayu kruing. Uji pendahuluan meliputi uji : kadar air, uji lentur dan uji geser. Kemudian dari hasil uji pendahuluan dapat digunakan untuk menentukan panjang kritis (Lcr) benda uji. Jumlah benda uji kuat lentur adalah 12 buah balok kayu dengan tiga variasi, masing-masing variasi dibuat 3 balok uji yaitu balok tanpa sambungan dan sambungan jari tegak (finger butt joint) 1 ; 2 dan 3. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban statik pada jarak sepertiga bentang, pembebanan dihentikan apabila balok telah mengalami kerusakan. Hasil pengujian kayu kruing diperoleh nilai kadar air 13,54 %, berat jenis 0,69 gr/cm3, kuat geser sejajar serat 65,23 kg/cm2, kuat lentur 1142,6 kg/cm2. Hasil pengujian kuat lentur kayu tanpa sambungan dan kuat lentur dengan sambungan jari tegak (finger butt joint)1 ; 2 dan 3 adalah berturut turut sebagai berikut : 720,196 kg/cm2 ; 145,660 kg/cm2 ; 192,530 kg/cm2 ; 255,154 kg/cm2. Hasil dari analisis modulus elastisitas kayu tanpa sambungan dan modulus elastisitas dengan sambungan jari tegak (finger butt joint) 1 ; 2 dan 3 adalah berturut turut sebagai berikut : 132681,276 kg/cm2 ; 81147386 kg/cm2 ; 87325,429 kg/cm2 ; 102760,709 kg/cm2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sambungan jari tegak (finger butt joint) 3 menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan sambungan jari tegak (finger butt joint) 1 dan sambungan jari tegak (finger butt joint) 2. Hal ini disebabkan sambungan jari tegak (finger butt joint) 3 menggunakan jumlah pryda claw nailplate lebih banyak sehingga mempunyai nilai kuat lentur yang lebih besar dibandingkan sambungan jari tegak (finger butt joint) 1 dan sambungan jari tegak (finger butt joint) 2. Kata kunci : kuat lentur, sambungan jari tegak (finger butt joint), modulus elastisitas
×
Penulis Utama : Wahyu Joko Triyanto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I1106530
Tahun : 2010
Judul : Pengaruh jumlah pelat baja claw nailplate dan perekat terhadap kuat lentur balok kayu pada sambungan jari tegak (finger butt joint)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2010
Program Studi : S-1 Teknik Sipil Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Teknik Sipil-I.1106530-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Purnawan Gunawan, ST., MT.
2. Ir. Budi Utomo, MT
Penguji :
Catatan Umum : 1719/2010
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.