Hubungan antara paparan debu kapas dengan kejadian penurunan kapasitas fungsi paru tenaga kerja wanita di PT. Dan Liris Sukoharjo
Penulis Utama
:
Sufya Akunsari
NIM / NIP
:
R0206006
×ABSTRAK
Faktor pencemar pada industri tekstil salah satunya adalah debu kapas
yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan tenaga kerja. Salah satu parameter
untuk mengetahui keadaan kesehatan para pekerja yang berhubungan dengan
proses pernapasan adalah kapasitas paru. Kadar debu kapas total yang dihasilkan
dalam suatu proses produksi tidak boleh lebih dari NAB yaitu 0,2 mg/m3 menurut
SNI 19-0232-2005 tentang Nilai Ambang Batas Zat Kimia di Udara Tempat
Kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar debu kapas lingkungan
kerja unit spinning II PT. Dan Liris, mengetahui kapasitas fungsi paru dari tenaga
kerja, serta hubungan antara paparan debu kapas lingkungan dengan kejadian
penurunan kapasitas fungsi paru tenaga kerja.
Penelitian ini tergolong sebagai penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional, data dianalisis secara statistik dan
proporsional. Pemilihan sampel dilakukan secara pencuplikan random sederhana
(simple random sampling atau SRS) sebanyak 61 tenaga kerja dari populasi yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Uji statistik menggunakan uji pearson
correlation atau product moment.
Hasil penelitian ini berupa kadar debu kapas lingkungan rata-rata
sebesar 0,768 mg/m3 yang telah melebihi NAB dan kapasitas fungsi paru dari 61
responden terdapat 7 responden dengan kapasitas fungsi paru normal (11,48 %)
dan 54 responden dengan kapasitas fungsi paru tidak normal (88,52%).
Berdasarkan hasil uji correlation dengan p value 0,009 (p < 0,01)
dinyatakan ada hubungan yang sangat signifikan antara paparan debu kapas
dengan kejadian penurunan kapasitas fungsi paru tenaga kerja wanita di PT. Dan
Liris Sukoharjo. Saran yang diajukan adalah mengadakan pemeriksaan kesehatan
kapasitas fungsi paru dan menyediakan masker kain dengan serat rapat.
ABSTRACT
One of contaminant factor in textile industry is cotton dust which is
able to influence the degree of workers’ health. One of the parameter to know the
condition of workers’ health related to the respiratory process is lung capacity.
The total of the cotton dust degree resulting from a production process must not
be more than Threshold Limit Value, that is 0.2 mg/m3
according to SNI 19-0232-
2005 about Threshold Limit Value of Chemical Substances in the Air of
Workplace. The aim of the research is to know the cotton dust degree in the
environmental work in unit spinning II PT Dan Liris, the lung capacity o the
workers, and the relationship between environmental cotton dust exposure with
the decline of the workers’ lung capacity.
This research belongs to observational analytical one, using cross
sectional approach by which data is analyzed statistically and proportionally. The
choice of sample is done by simple random sampling of 61 workers of population
which have fulfilled the fixed criteria. Statistic test uses pearson correlation test or
product moment.
The result of this research is that average of the environmental cotton
dust degree is 0.768 mg/m3
, above Threshold Limit Value. Of 61 respondents,
there are 7 respondents with normal lung function capacity (11.48%) and 54
respondents with abnormal lung function capacity (88.52%).
Based on the result of the correlation test with p value 0.009 (p < 0.01),
it is stated that there is a very significant correlation between cotton dust exposure
and the decline of lung function capacity of the women workers in PT Dan Liris
Sukoharjo. It is suggested that the employer provide the medical examination of
the lung function capacity and cloth masker with tight fibres.
×
Penulis Utama
:
Sufya Akunsari
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
R0206006
Tahun
:
2010
Judul
:
Hubungan antara paparan debu kapas dengan kejadian penurunan kapasitas fungsi paru tenaga kerja wanita di PT. Dan Liris Sukoharjo