Penulis Utama : Sari Rahayu
NIM / NIP : G0005176
× ABSTRAK Polusi udara akan menimbulkan perubahan pada saluran pernapasan berupa hiperplasi kelenjar mukus, penebalan mukosa, spasme otot saluran pernapasan dan produksi mukus yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan pada fungsi paru. Fungsi paru akan terganggu sebelum terjadi penyakit paru yang nyata, misalnya bronkitis kronik, emfisema, dan lain-lain. Salah satu cara praktis untuk menilai faal paru adalah dengan menggunakan ”Peak Flow Meter ” (PFM) untuk mengukur arus puncak ekspirasi (APE) yang dapat memberikan peringatan dini adanya penurunan fungsi paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai APE pada pedagang di Terminal Tirtonadi dan di Proliman Balapan Surakarta dan membandingkannya. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan cross sectional. Subjek penelitian adalah pedagang di Terminal Tirtonadi dan di Proliman Balapan Surakarta. Jumlah anggota sampel yang diteliti masing-masing sebesar 30 sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis statistik inferensial menggunakan uji t. Hasil uji statistik dengan uji t didapatkan nilai p=0,781 (p>0,05), yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara persentase APE pedagang di terminal tirtonadi dan di proliman Balapan Surakarta. Berdasarkan besarnya nilai Rasio Prevalensi (RP) yaitu 1,1875, dapat disimpulkan bahwa pemaparan polusi udara (NO2 dan SO2) memberikan risiko untuk terjadinya obstruksi saluran napas. Kata kunci : Polusi Udara – APE ABSTRACT Air Pollution will generate the change of bronchi in the form of mucus gland hyperplasia, thick of mucosa, muscle bronchi spasm and produce the abundant mucus so that generate the trouble of lung function. Lung function will be annoyed before happened the real lung disease, for example chronic bronchitis, emphysema, and others. One of way practical to assess the pulmonary function by using Peak Flow Meter (PFM) to measure the Peak Expiration Flow (PEF) which can give the forewarning of degradation pulmonary function. The purpose of this research was to know PEF value of merchant at Tirtonadi Terminal and Proliman Balapan Surakarta and compare it. The method of this research is analytic observational by using cross sectional. The subject are merchant in Tirtonadi Terminal and Proliman Balapan Surakarta with each of 30 samples. The technique sampling is purposive sampling. The result data is analyzed with t test. The result with t test got value p=0,781 (p>0,05), that’s mean was no differ statistically significantly between the two groups. Based on Prevalency Ratio (PR) value that is 1,1875, we can conclude that air pollution (NO2 SO2) giving risk to happening of airway obstruction. Keyword : Air Pollution – PEF
×
Penulis Utama : Sari Rahayu
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : G0005176
Tahun : 2009
Judul : Perbedaan persentase arus puncak ekspirasi (ape) akibat polusi udara pada pedagang di terminal Tirtonadi dan di proliman Balapan Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Kedokteran - 2009
Program Studi : S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Kedokteran Jur. Pendidikan Kedokteran-G.0005176-2009
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. dr. Reviono, Sp.P
2. dr. S. Andhy Yusuf, M.Kes
Penguji :
Catatan Umum : 13/2009
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.