Analisis usaha industri rumah tangga keripik tempe di Kabupaten Wonogiri
Penulis Utama
:
Nina Dian Nita
NIM / NIP
:
H0306081
×Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, efisiensi dan risiko dari industri rumah tangga keripik tempe di Kabupaten Wonogiri.
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Wonogiri. Penentuan daerah sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling), yaitu Desa Wuryorejo dan Desa Purworejo Kecamatan Wonogiri, Desa Suci Kecamatan Pracimantoro dan Desa Balepanjang dan Desa Pathuk Kecamatan Baturetno. Responden adalah produsen keripik tempe di Kabupaten Wonogiri yang berskala rumah tangga yang membuat mulai dari tempe kedelai tipis sampai menjadi keripik tempe yang sudah dikemas dan dipasarkan. Adapun jumlah responden sebanyak 30 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pencatatan. Analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, analisis efisiensi usaha serta analisis risiko usaha.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya total rata-rata yang dikeluarkan oleh produsen keripik tempe di Kabupaten Wonogiri selama satu bulan (Maret, 2010) sebesar Rp 5.164.900,00. Penerimaan rata-rata yang diperoleh setiap produsen adalah Rp 5.807.300,00 per bulan dan keuntungan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp 642.400,00 per bulan. Industri rumah tangga keripik tempe di Kabupaten Wonogiri tersebut termasuk menguntungkan dengan nilai profitabilitas sebesar 12,44%.
Industri rumah tangga keripik tempe yang dijalankan selama ini sudah efisien yang ditunjukkan dengan R/C rasio lebih dari 1 yaitu sebesar 1,12 yang berarti setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar 1,12 kali dari biaya yang telah dikeluarkan. Besarnya nilai koefisien variasi 1,21 dan nilai batas bawah keuntungan adalah minus Rp 918.600,00. Hal ini dapat diartikan bahwa industri keripik tempe yang dijalankan di Kabupaten Wonogiri memiliki risiko usaha. Dari penelitian ini dapat disarankan bagi produsen keripik tempe sebaiknya melakukan inovasi terkait dengan rasa misalkan rasa pedas dan membentuk suatu organisasi yang beranggotakan produsen keripik tempe. Bagi pemerintah, sebaiknya memberikan bantuan berupa modal atau peralatan produksi untuk meningkatkan usahanya.
SUMMARY
The aim of this research is to know the cost, profil, revenue, profitability, efficiency and risk of home industry tempe chip in Wonogiri Regency.
The basic method of this research is descriptive analysis method. The research is conducted in Wonogiri Regency. The sample area is chosen on purpose (purposive sampling), that is Wuryorejo Village and Purworejo Village in Wonogiri, Suci Village in Pracimantoro and Balepanjang Village and Pathuk Village in Baturetno. The respondent is the producer of tempe chip in Wonogiri Regency which is home industry making from thick soya tempe until tempe chips packaged and marketed. The amount of respondent is 30 people. The data used is primary data and secondary data. The method of collecting data is observation, interview, and noting. The data analysis used is the cost analysis, revenue, profit, profitability, business efficiency analysis and business risk analysis.
The result of the research shows that the average total cost used by tempe chip producer in Wonogiri Regency in one month (March 2010) is Rp 5.164.900,00. the average revenue accepted every producer is Rp 5.807.300,00 every month and the average profit is Rp 642.400,00 every month. The tempe chips home industry in Wonogiri Regency is profitable which the profitability mark is 12,44%.
The tempe chips home industry conducted until now has been efficient. It is shown with R/C ratio more than 1, that is 1,12. It means each Rp 1,00 the cost used will give revenue1,12 multiply from the cost used. The coefficient mark variation 1,21 and the low limit mark of the profit is minus Rp 918.600,00. it’s means that the tempe chip industry conducted in Wonogiri Regency has bussines risk. From this research can be suggested for producer of tempe chip should innovation related to the taste for example the spicy taste and build an organization which has member tempe chip producer. For the government, they should give support in the form of capital or production equipment to increase their bussines.
×
Penulis Utama
:
Nina Dian Nita
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0306081
Tahun
:
2010
Judul
:
Analisis usaha industri rumah tangga keripik tempe di Kabupaten Wonogiri
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Pertanian - 2010
Program Studi
:
S-1 Sosial Ekonomi Pertanian
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. Pertanian Jur. Studi Sosial Ekonomi Pertanian-H.0306081-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Wiwit Rahayu, SP, MP. 2. Umi Barokah, SP, MP.
Penguji
:
Catatan Umum
:
2447/2010
Fakultas
:
Fak. Pertanian
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.