Hubungan Antara Karakteristik Inovasi dengan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Komponen Pengendalian Hama Terpadu (Pht) Tanaman Padi di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar
Penulis Utama
:
Qory Yuwan Taftiyani
NIM / NIP
:
H0404016
×Abstrak
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dibawah bimbingan Ir. Marcelinus Molo, MS, PhD dan Dwiningtyas Padmaningrum, SP, MSi.
Padi merupakan salah satu komoditas penting bagi Indonesia. Namun dalam mengusahakan tanaman ini ada beberapa kendala yang harus dihadapi. Kendala utamanya adalah Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Hal tersebut dapat diatasi melalui Pendekatan Hama Terpadu (PHT) dengan program SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu). Dimana Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar telah aktif melaksanakan SLPHT tanaman padi. Keberhasilan program ini tidak lepas dari proses adopsi petani terhadap komponen PHT tanaman padi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik sifat inovasi yang terdiri dari keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas, dan observabiltas, tipe keputusan inovasi serta efektifitas difusi petani dalam SLPHT tanaman padi, mengkaji tingkat adopsi petani SLPHT terhadap komponen pengendalian hama terpadu, mengkaji hubungan karakteristik sifat inovasi yang terdiri dari keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas, dan observabiltas serta tipe keputusan inovasi dengan tingkat adopsi petani SLPHT terhadap komponen Pengendalian Hama Terpadu (PHT), mengkaji perbedaan tingkat adopsi petani terhadap komponen PHT antara petani alumni SLPHT dan Non SLPHT.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Responden yang diambil dalam penelitian dilakukan dengan sensus. Metode analisis data yang digunakan Uji compare means, Uji korelasi jenjang spearman (rank spearman), dan Uji t (t-test).
Hasil penelitian menunjukkan faktor keuntungan relatif, kompatibilitas, triabilitas, observabilitas tergolong tinggi, sedangkan kompleksitas dan keputusan inovasi tergolong rendah..Tingkat adopsi petani terhadap komponen Pengendalian Hama Terpadu meliputi budidaya tanaman sehat, pemanfaatan musuh alami dan pembuatan agens hayati, pengamatan rutin dan penggunaan pestisida secara bijaksana rata-rata tergolong sedang. Dari uji korelasi Rank Spearman pada taraf kepercayaan 95 % menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan arah positif antara sifat inovasi yang terdiri dari keuntungan relatif, kompatibilitas, triabilitas dan observabilitas serta tipe keputusan inovasi dengan tingkat adopsi petani terhadap komponen PHT, namun untuk kompleksitas menunjukan hubungan yang signifikan tetapi dengan arah yang negatif. Dari uji beda (t-test) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat adopsi petani terhadap komponen PHT antara petani peserta SLPHT dan non SLPHT.
Abstrak
Agricultural Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. Under guidance of Ir. Marcelinus Molo, MS. PhD and Dwiningtyas Padmaningrum, SP. MSi.
Rice is one of important commodities in Indonesia. However, many obstacles are faced in cultivating this crop. The main obstacle is the Crop Disrupting Organism (OPT). It can be coped with through the Integrated Pest Approach (PHT) with SLPHT program (Integrated Pest Control Field School). Village Bolong Sub district Karanganyar Regency Karanganyar has been active in implementing SLPHT of rice. The program successful cannot be separated from the farmers’ adoption process on PHT components of rice.
This research aims to axamine the characteristic of innovation properties consisting of relative advantage, compatibility, complexity, triability, and observability, to examine the farmers’ adoption level of SLPHT on the integrated pest control components, to examine the relation between the innovation characteristic consisting of relative advantage, compatibility, complexity, triability and observability, and the farmers’ adoption level of SLPHT on the integrated pest control component, and to study the difference of farmers’ adoption level of PHT between the SLPHT alumnus and non SLPHT farmers.
Basic method employed in this research was survey method. The research location was determined purposively. The respondent was taken with census in this research. Method of analyzing data used was compare means, rank spearman correlation, and t-test.
The result of research shows that the relative advantage, compatibility, triability, and observability factors belong to high category, while complexity and the innovation decision belong to low category. The farmers’ adoption level of Integrated Pest Control component includes the health plant cultivation, the utilization of natural enemy and the making of biological agents, routine observation and the utilization of pesticide belongs to medium category. The Rank Spearman correlation test at significance level of 95% shows that there is a significant relation with positive direction between the innovation characteristic consisting of relative advantage, compatibility, triability, and observability as well as the innovation decision and the farmers’ adoption level on the PHT component, however the complexity show that there is a significant relation but with negative direction. The t-test shows that there is a difference of farmers’ adoption level of PHT component between the SLPHT participant and non-SLPHT farmers.
×
Penulis Utama
:
Qory Yuwan Taftiyani
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0404016
Tahun
:
2009
Judul
:
Hubungan Antara Karakteristik Inovasi dengan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Komponen Pengendalian Hama Terpadu (Pht) Tanaman Padi di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F.Pertanian - 2009
Program Studi
:
S-1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F.Pertanian Jur.Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian-H.0404016-2009