Penentuan lokasi subdistributor dan alokasi produk untuk subdistributor dan outlet pada jaringan distribusi PT. Sinar Niaga Sejahtera distributor wilayah Surakarta
Penulis Utama
:
R. Aditya Pradana
NIM / NIP
:
I1303064
×ABSTRAK
PT. Sinar Niaga Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Wilayah pemasaran PT. Sinar Niaga Sejahtera 6 Kabupaten dan Kotamadya di eks Karesidenan Surakarta. Wilayah pemasaran yang luas mengakibatkan 34 kecamatan belum terlayani oleh perusahaan dan biaya distribusi pada bulan Agustus – Juli 2009 yaitu sebesar Rp. 767.770.700,- atau sebesar 16 % dari pendapatan perusahaan. Target biaya distribusi perusahaan adalah dibawah 14 %. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan lokasi dan alokasi produk untuk gudang subdistributor serta alokasi produk untuk outlet dengan kriteria minimasi biaya distribusi.
Penentuan lokasi subdistributor dan alokasi produk dibagi menjadi 4 tahap. Tahap pertama adalah peramalan penjualan PT. Sinar Niaga Sejahtera, peramalan yang digunakan adalah metode kualitatif berdasarkan rekomendasi perusahaan. Tahap kedua adalah penentuan biaya distribusi, yang terdiri dari biaya bahan bakar, gaji karyawan dan biaya perawatan armada transportasi serta biaya tetap yang terdiri dari biaya yang dikeluarkan oleh gudang subdistributor yang meliputi gaji karyawan, pajak bumi dan bangunan serta biaya listrik. Tahap ketiga adalah memodelkan sistem distribusi dalam model mixed integer linear programming. Model yang digunakan adalah model Planwar yang dikembangkan oleh Pirkul dan Jayawarman (1997). Tahap keempat adalah penentuan lokasi dan alokasi dengan menggunakan software Risk Solver Platform versi 9.
Hasil pengolahan data adalah terdapat tiga wilayah yang akan dibuka gudang subdistributor yaitu Karanganyar, Surakarta dan Boyolali. Biaya distribusi mengalami penurunan sebesar Rp. 147.353.036,- atau sebesar 20 % dari biaya distribusi sebelumnya. Pengujian kelayakan investai untuk gudang subdistributor dengan metode Net Present Value, didapatkan bahwa gudang subdistributor ini layak untuk dibangun. Proyeksi keuntungan untuk subdistributor Karanganyar tahun ke-1 sebesar Rp.301.804.545,- , tahun ke-2 sebesar Rp.119.448.436,- , tahun ke-3 sebesar Rp.159.355.063,- , tahun ke-4 sebesar Rp.185.736.630,- dan tahun ke-5 sebesar Rp.210.215.390,-. Proyeksi keuntungan untuk subdistributor Surakarta tahun ke-1 sebesar Rp.411.268.631,- , tahun ke-2 sebesar Rp.348.535.106,-, tahun ke-3 sebesar Rp.392.296.733,-, tahun ke-4 sebesar Rp.249.302.497,- dan tahun ke-5 sebesar Rp.218.627.597,-. Subdistributor Boyolali dibuka pada tahun ke-2 sehingga proyeksi keuntungan tahun ke-2 sebesar Rp.493.903.248,-, tahun ke-3 sebesar Rp.213.719.351,-, tahun ke-4 sebesar Rp.241.708.347,-, tahun ke-5 sebesar Rp.241.386.172,-
Kata kunci : mixed integer linear programming, lokasi dan alokasi produk, PLANWAR,
Risk Solver Platform, Net Present Value.
xv + 74 halaman; 27 tabel; 16 gambar; 5 lampiran.
Daftar pustaka : 14 (1990-2009).
ABSTRACT
PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS) is a distribution company. PT. SNS marketing area covers six regencies and municipalities in Surakarta and its surronding (Solo Raya). Solo Raya. A Wide-range market area resulted in 34 districts can not be reached by PT. Sinar Niaga Sejahtera and distribution costs in August to July 2009 was Rp. 767,770,700 or equal to 16% of company revenue. Expected distribution cost is less than 14%. Therefore, it is necessary to determine the location of subdistributors depot and products allocation of subdistributors and outlets which minimize distribution costs.
The determination of subdistributors depot location and products allocation are divided into four stages. The first stage is forecasting of SNS sales. Forecasting method used is a qualitative method based on the company recommendation. The second stage is to calculate distribution costs which consist of fuel costs, employee salaries, vehicle maintenance costs and fixed costs. Fixed cost is the operating costs of subdistributor depot which includes employee salaries, property tax and electricity costs. The third stage is to model the distribution system in a mixed integer linear programming model. The model used is a PLANWAR model that developed by Pirkul and Jayawarman (1997). The fourth stage is to determine the location and allocation model using software Risk Solver Platform version 9.
Data processing results show that there are three depots to be opened in Karanganyar, Surakarta and Boyolali. The distribution costs decreased by Rp.147,353,036 is equal to 20% from the previous distribution costs. Feasibility analysis for subdistributors depot investment using the Net Present Value (NPV) method. Based on the NPV method is obtained that three depots are feasible to be built. The projected profits for Karanganyar’s subdistributor in the first year is Rp.301,804,545, the second year is Rp.119,448,436, the third year is Rp.159,355,063, the fourth year is Rp.185,736,630, and fifth year is Rp.210,215,390. The projected profits for Surakarta’s subdistributor in the first year is Rp.411,268,631, the second year is Rp.348,535,106, the third year is Rp.392,296,733, the fourth year is Rp.249,302,497 and fifth year is Rp.218,627,597. The Boyolali’s subdistributor will be opened in second year so the projected profits for Boyolali’s subdistributor in the second year is Rp.493,903,248, the third year is Rp.213,719,351, the fourth year is Rp.241,708,347, the fifth year is Rp.241,386,172.
Keywords: mixed integer linear programming, location and allocation, PLANWAR, Risk Solver Platform, Net Present Value
×
Penulis Utama
:
R. Aditya Pradana
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
I1303064
Tahun
:
2010
Judul
:
Penentuan lokasi subdistributor dan alokasi produk untuk subdistributor dan outlet pada jaringan distribusi PT. Sinar Niaga Sejahtera distributor wilayah Surakarta