Penulis Utama : Rebita Ajun Fitriyanti
NIM / NIP : D3205023
× ABSTRAK Fenomena rebonding rambut merupakan tren yang terjadi di kalangan perempuan di Indonesia termasuk perempuan di Kota Surakarta. Selain itu pelaksanaan rebonding juga sebagai salah satu upaya perempuan untuk merawat dan menjaga kesehatan rambut dan perempuan akan lebih percaya diri. Penelitian ini berusaha untuk meneliti stratifikasi sosial, konsekuensi stratifikasi sosial perempuan pelaku rebonding rambut, dan memahami secara mendalam mengenai faktor-faktor yang menyebabkan mereka melakukan rebonding rambut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian yang menjadi populasi dan sampelnya adalah perempuan pelaku rebonding rambut di kota Surakarta. Sedang yang menjadi informan adalah pengelola salon, dan respondennya adalah perempuan pelaku rebonding. Pengambilan sampel dilakukan teknik purposive sampling (sampling bertujuan). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara secara mendalam (indepth interveiw). Untuk validitas data digunakan teknik Data Triangulation dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama. Analisa data yang digunakan adalah analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keempatnya dilakukan hampir bersamaan dan terus-menerus dengan memanfaatkan waktu yang tersisa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rebonding untuk saat sekarang sudah bukan lagi hal yang mewah. Perempuan pelaku rebonding di Surakarta terkait dengan stratifikasi sosial. Rebonding dilakukan oleh para perempuan pelaku rebonding sesuai dengan tingkatan ekonominya. Sedang mengenai tingkat pendidikan dan pekerjaan, perempuan pelaku rebonding tidak ditemui adanya pemisahan yang berarti. Berbagai faktor yang menjadi penyebab perempuan pelaku rebonding melakukan rebonding adalah memberikan perawatan dan untuk menjaga kesehatan rambut, mengikuti trend yang berkembang, dorongan dari orang-orang terdekat, mengikuti gaya rambut artis di televisi. Adapun konsekuensi stratifikasi sosial dari perempuan pelaku rebonding rambut, perempuan pelaku rebonding rata-rata tidak atau kurang memperhatikan tingkat kesehatan, sehingga seringkali perempuan pelaku rebonding mengalami kerusakan pada rambut, misalnya rambut menjadi rapuh (mudah patah), warna rambut menjadi merah dan bercabang serta kaku, sedang resiko terburuk lainnya adalah rambut rontok. ABSTRACT Hair rebonding phenomena is the trend occurring among the women in Indonesia included the women in Surakarta City. In addition to rebonding implementation as one of attempts the woman takes to nourish and maintain the hair health and to make the woman more self confident. This research aims to study the social stratification, social stratification consequence of hair rebonding female doer, and to grasp profoundly the factors causing them performing hair rebonding. This study belongs to a qualitative research type. The population and sample of research was the hair rebonding female doer in Surakarta city. meanwhile the informants were saloon organizer, and the respondents was rebonding female doer. The sampling technique used was purposive sampling one. Techniques of collecting data used were observation, documentation and indepth interview. For validating data, Data Triangulation technique was used in which the writer uses several data sources to collect the similar data. The data analysis technique employed was interactive analysis including data collection, reduction, display, and conclusion drawing. Four of them were done continuously and almost simultaneously by utilizing the remaining time. The result of research shows that rebonding today is no longer luxurious thing. The rebonding femal doer in Surakarta relates to the social stratification. Rebonding is done by the women consistent with their economy level. Meanwhile, concerning the education level and occupation, the rebonding female doer does not find significant difference. Many factors cause the women doing rebonding including: to give maintenance and to keep the hair healthy, to follow the trend developing, motivation from the closest persons, to follow the artist’s hair style in television. The consequences of social stratification from the hair rebonding female doer included: the hair rebonding female doers on the average do not consider the health level, so that they frequently encounters hair damage, such as brittle hair, red and branching as well as rigid hair, while another worst risk is hair fall.
×
Penulis Utama : Rebita Ajun Fitriyanti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D3205023
Tahun : 2010
Judul : Perilaku perempuan pelaku rebonding rambut dalam kaitannya dengan stratifikasi sosial di kota Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2010
Program Studi : S-1 Sosiologi Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur.Sosiologi-D.3205023-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Argyo Demartoto, M.Si
Penguji :
Catatan Umum : 933/2010
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.