Penulis Utama : Frendy Yudha Atmaja
NIM / NIP : M3307044
× ABSTRACT When these valves in the mosques are still operated manually. Manual valves can be easily damaged if often played around, especially if the play people who are less wise. Manually filling water reservoir will also force people to always be vigilant in monitoring the level of the water-level altitude. Often times people forget to turn off the pump when the water is full, so that's going to waste water and will indirectly lead to waste of water and electricity. If this continues to happen, then it could be considered less effective and less efficient. Overall this tool is divided into three blocks of the system, namely input, processing units, and output. Input consists of infrared sensors with an infrared LED as a signal sender (transmitter) and photransistor as a signal receiver (receiver), processing unit consists of microcontroller AT89S51, and the output consists of relays. Microcontroller receives input from sensors, and microcontroller outputs on relays. Furthermore, the output of the relay went to the actuator valve solenoid valve and pump water. This tool makes it easy for people, especially Muslims, in making ablution activities that are useful and can improve the effectiveness and efficiency and convenience in the conduct of worship. Keywords: Microcontroller AT89S51, Automation, Cranes, phototransistor. ABSTRAK Saat ini kran pada masjid-masjid masih dioperasikan secara manual. Kran manual mudah rusak jika sering diputar-putar, apalagi kalau yang memutar orang yang kurang bijak. Pengisian penampung air secara manual juga akan memaksa orang untuk selalu waspada dalam memonitoring tingkat ketinggian level airnya. Sering kali orang lupa untuk mematikan pompa apabila air sudah penuh, sehingga yang terjadi air terbuang sia-sia dan secara tidak langsung akan mengakibatkan pemborosan air maupun listrik. Jika hal ini terus terjadi, maka bisa dinilai kurang efektif dan kurang efisien. Secara keseluruhan alat ini dibagi ke dalam tiga blok sistem, yaitu masukan, unit pemroses, dan keluaran. Masukan terdiri atas sensor infra merah dengan LED inframerah sebagai pengirim sinyal (transmitter) dan photransistor sebagai penerima sinyal (receiver), unit pemroses terdiri atas mikrokontroler AT89S51, dan keluaran terdiri atas relai. Mikrokontroler menerima input dari sensor, kemudian mikrokontroler memberikan output pada relai. Selanjutnya, keluaran dari relai masuk ke aktuator kran solenoid valve dan pompa air. Alat ini memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya umat muslim didalam melakukan kegiatan wudhu sehingga bermanfaat dan dapat meningkatkan efektifitas maupun efisiensi serta kenyamanan didalam melakukan ibadah. Kata Kunci: Mikrokontroler AT89S51, Otomatisasi, Kran, Phototransistor.
×
Penulis Utama : Frendy Yudha Atmaja
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : M3307044
Tahun : 2010
Judul : Otomatisasi kran dan penampung air pada tempat wudhu berbasis mikrokontroler
Edisi :
Imprint : Surakarta - FMIPA - 2010
Program Studi : D-3 Ilmu Komputer Teknik Komputer
Kolasi :
Sumber : UNS-FMIPA Prog. Diploma III Ilmu Komputer-M.3307044-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Syamsurizal
Penguji :
Catatan Umum : 3106/2010
Fakultas : Fak. MIPA
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.