Pembuatan tepung ketela yang dimodifikasi dengan proses fermentasi sebagai subtitusi tepung terigu
Penulis Utama
:
Muyassaroh AL Rizah
NIM / NIP
:
I8307029
×ABSTRAK
Di tengah naiknya harga terigu, kini dikembangkan tepung alternatif lain
sebagai subtitusi tepung terigu yang berasal dari ketela pohon. Tepung ini diberi
nama MOCAL. Tepung MOCAL dibuat sebagai subtitusi tepung terigu yang
masih impor sehingga dapat menghemat devisa negara. Dengan adanya
pembuatan tepung MOCAL dapat meningkatkan nilai tambah singkong dan dapat
mengurangi tepung terigu yang merupakan produk impor. Tepung MOCAL
memiliki prospek pengembangan yang bagus. Hal ini terlihat dari ketersediaan
bahan baku yang berlimpah, sehingga kemungkinan kelangkaan bahan baku dapat
dihindari. Keberadaan tepung MOCAL sebagai alternatif dari tepung terigu sangat
bermanfaat bagi industri pengolahan makanan nasional. Jenis dan karakteristiknya
pun hampir sama dengan tepung terigu tetapi harganya jauh lebih murah dari pada
harga tepung terigu. Hal ini yang menyebabkan tepung MOCAL menjadi pilihan
yang sangat menarik untuk dikembangkan.
Cara pemrosesan tepung MOCAL dengan menggunakan prinsip
memodifikasi sel singkong secara fermentasi oleh mikroba BAL (Bakteri Asam
Laktat). Pemrosesan tepung MOCAL menggunakan teknologi yang sederhana,
sehingga lebih menguntungkan. Prinsip kerjanya, ketela pohon dikupas dan
dibersihkan kemudian diiris tipis. Setelah itu dilakukan perendaman dengan
menggunakan air selama 5 hari dengan penggantian air pada waktu tertentu, lalu
dikeringkan kemudian ketela ditepung dan diayak menggunakan screen 80 mesh.
Setelah itu tepung diuji viskositasnya dengan menggunakan stormer viscosimeter.
Dari uji viskositas diperoleh tepung MOCAL yang mendekati viskositas
tepung terigu yaitu tepung MOCAL dengan perendaman air + bakteri selama 5
hari dengan penggantian air setiap 12 jam sekali tanpa diakhiri perendaman air
garam, diikuti oleh tepung MOCAL dengan perendaman enzim selama 6 jam
diakhiri perendaman air garam, tepung MOCAL dengan perendaman enzim
selama 12 jam tanpa diakhiri perendaman air garam. Hasil uji tepung MOCAl
dapat diketahui bahwa semakin lama perendaman maka tepung MOCAL yang
dihasilkan semakin berwarna putih jika dibandingkan dengan tepung singkong
tanpa perendaman.
Dari tingkat penerimaan, kue dengan bahan tepung MOCAL 100% yang
berasal dari proses perendaman dengan enzim selama 6 jam diakhiri perendaman
air garam lebih disukai. Sedangkan kue dengan bahan 50% tepung terigu dan
50% tepung MOCAL dengan perendaman air + enzim selama 6 jam diakhiri
perendaman air garam dan kue dengan bahan 100 % tepung MOCAL dengan
perendaman air + bakteri selama 5 hari penggantian air setiap 12 jam sekali tanpa
perendaman garam masih bisa diterima.
ABSTRACT
In the middle of wheat flour price rising, now it is developed other flour
alternative as wheat flour substitution which is from cassava. This flour is named
MOCAL. MOCAL flour is made as wheat flour substitution which is still
imported so it can save state foreign exchange. With the existence of MOCAL
production can increase the value of cassava and can decrease the using of wheat
flour which is imported product. MOCAL flour has good prospect for
development. It can be seen from the big amount supply of resource, therefore the
possibility of dearth resources can be avoided. The existence of MOCAL flour as
wheat flour alternative is very useful for national food manufacture industry. His
type and characteristic is almost same with wheat flour but the price is lower than
wheat flour. It causes MOCAL flour becoming interesting choice to be developed.
The way processing MOCAL flour uses modification principle cassava
cell is fermented by BAL (bacteria acid lactate) microbe. MOCAL process is used
simple technology, so it can earn more profit. Work principle of its, cassava is
removed peel and clean it then slice slightly. After that soaked into water for 5
days by replacing water at certain time, then dry it and powdering it, then sift it
using 80 mesh screens. After that the flour is tested its viscosity using stormer
viscosimeter.
From viscosity test is got MOCAL flour which its viscosity close to
wheat flour viscosity that is MOCAL flour with water + bacteria soaked for 5
days with water replacing every once/12 hours without salt water soaked in the
end, followed by MOCAL flour with enzyme soaked for 6 hours ended by salt
water soaked, MOCAL flour with enzyme soaked for 12 hours ended without salt
water soaked. The result of MOCAL flour test can be known that the longer
soaked the whiter of MOCAL flour color is made, if we compare it with the
cassava flour without soaked.
From the degree of acceptances, cake with 100% MOCAL flour as the
matter from soaked process with enzyme for 6 hours ended with salt water soaked
is liked more. While cake with 50% matter from wheat flour and MOCAL flour
with water + enzyme soaked for 6 hours ended with salt water soaked and cake
from 100% MOCAL flour with water + bacteria soaked for 5 days and the water
is replaced every once/12 hours without salt water soaked are still acceptances.
×
Penulis Utama
:
Muyassaroh AL Rizah
Penulis Tambahan
:
1. Afriyani Dewi Anggita
NIM / NIP
:
I8307029
Tahun
:
2010
Judul
:
Pembuatan tepung ketela yang dimodifikasi dengan proses fermentasi sebagai subtitusi tepung terigu
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F.Teknik - 2010
Program Studi
:
D-3 Teknik Kimia Produksi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F.Teknik Prog. D.III Teknik Kimia-I.8307029-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Fadilah ,S.T.,M.T.,
Penguji
:
Catatan Umum
:
936/2010
Fakultas
:
Fak. Teknik
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.