Pembelajaran sejarah melalui metode pemberian tugas pendokumentasian cerita rakyat (studi kasus di SMA Pangudi Luhur Giriwoyo)
Penulis Utama
:
Damasus Agung Marwilistya
NIM / NIP
:
S860907002
×ABSTRAK Penelitian ini mengacu pada proses pembelajaran tentang cerita rakyat yang sudah mulai terkikis oleh perkembangan jaman. Cerita rakyat ini menjadi salah satu Kompetensi Dasar (KD) dalam KTSP untuk memberikan pemahaman jejak sejarah dalam sejarah lisan (folklore, mitologi, dongeng dan legenda). Rumusan penelitian ini adalah (1) Bagaimana kesesuaian pembelajaran tentang cerita rakyat dengan di KTSP; (2) Bagaimana relevansi cerita rakyat untuk pembelajaran sejarah; dan (3) Mengapa metode pemberian tugas pendokumentasian cerita rakyat dipilih guru dalam pembelajaran sejarah. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pembelajaran tentang cerita rakyat yang sesuai dengan KTSP; (2) Mengetahui bagaimana guru memanfaatkan cerita rakyat yang relevan sebagai sumber pembelajaran sejarah; dan (3) Mengetahui mengapa metode pemberian tugas dipilih untuk mengenalkan jejak sejarah dalam tradisi sejarah lisan (folklore, mitologi, dongeng dan legenda).
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pangudi Luhur Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif bersifat naturalistic mengarah pada studi kasus tunggal terpancang (embedded case study research. Sumber data meliputi informan atau nara sumber yang terdiri dari Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Giriwoyo; (2) Proses pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar; dan (3) Dokumen dan arsip seperti VCD, buku paket sejarah dan buku-buku penunjang lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi langsung dan content analysis. Validitas data penelitian menggunakan teknik trianggulasi sumber (data) dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis interaktif dengan 3 komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi).
Hasil penelitian menjelaskan bahwa cerita rakyat menjadi bagian dari pembelajaran dalam kurikulum KTSP khususnya pada mata pelajaran sejarah. Ada 4 materi pembelajaran tentang cerita rakyat yang dijabarkan dalam 6 kali pertemuan di kelas (6 x 45 menit). Relevansi pembelajaran cerita rakyat dengan pembelajaran sejarah terlihat pada pendokumentasian jejak-jejak sejarah yang masih menjadi tradisi lisan di Giriwoyo. Langkah-langkah metode pemberian tugas menjadi pilihan guru berhasil mendokumentasikan cerita rakyat yang tersebar luas sebagai tradisi sejarah lisan dalam bentuk laporan tertulis. Kesimpulan penelitian ini menyebutkan bahwa ada kesesuaian pembelajaran cerita rakyat dengan KTSP. Terdapat relevansi materi cerita rakyat dengan pembelajaran sejarah. Guru menerapkan metode pemberian tugas untuk mendokumentasikan pembelajaran sejarah tentang cerita rakyat tersebut.
ABSTRACT This research refers to the process of learning about the folklore that has begun to create by the development era. Folklore has become one of the basic competition (KD) in the KTSP to provide insight into the history trail in oral history (folklore, mythology, fairy tales and legends). Formulation of this research is (1) how the suitable of learning about folk tales with KTSP, (2) how the relevance to learning history, and (3) why the method chosen of assignment folklore of teachers in learning history. The purpose of this study was to determine learning about folklore in accordance KTSP, find out how teachers use folklore as source of learning history, and three find out why the method chosen for the task of introducing trace in the tradition of oral history. The research carried out in high school Pangudi Luhur Giriwoyo, Wonogiri district. This type of research is a descriptive qualitative research. Data sources include (1) informants or sources originating from the deputy head of the school curriculum areas, teachers of history and 10th-grade students Pangudi Luhur Giriwoyo High School, (2) Process of learning and teaching, teaching and learning activities, and (3) documents and file such as VCD, history books ad other supporting books. Techniques collection data used interviews, direct observation and content analysis. Validity of research data using triangulation techniques and data source triangulation method. While the analytical techniques used interactive analysis with three components, namely data display and conclusion (verificasion). The result of the research explains that folklore be part of the learning in the curriculum of KTSP in particular of the subjects of history. There are four materials about folklore stories which are given in six sessions in the classroom (6 x 45 seconds). Learning relevation of folklore with learning of history to be seing in history treasures of oral tradition in Giriwoyo. The method steps of the task, successfully documented the widespread folklore as oral history traditions that still exist in the area around Giriwoyo-Wonogiri in the form of report learners. Conclusions of the research that the suitability of learning folklore with KTSP. These are get relevation of folklore with learning history. Teacher to applied the method for documentationed of folklore learnes themselves.
×
Penulis Utama
:
Damasus Agung Marwilistya
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S860907002
Tahun
:
2010
Judul
:
Pembelajaran sejarah melalui metode pemberian tugas pendokumentasian cerita rakyat (studi kasus di SMA Pangudi Luhur Giriwoyo)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Pascasarjana - 2010
Program Studi
:
S-2 Pendidikan Sejarah
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Sejarah-S.860907002-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Tesis
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dr. Suyatno Kartodirdjo 2. Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd
Penguji
:
Catatan Umum
:
5438/2010
Fakultas
:
Sekolah Pascasarjana
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.