×INTISARI
Kulit nanas merupakan limbah pertanian yang memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, berkisar antara 8,7% sampai 17,53%. %. Kandungan gula yang cukup tinggi pada kulit nanas tersebut memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi. Berdasarkan penelitian pendahuluan menunjukkan hanya 76,36% dari berat nanas segar dapat dimanfaatkan/dikonsumsi, sedangkan sisanya dibuang sebagai limbah.
Proses pembuatan bioetanol ini melalui beberapa tahap. Proses ekstraksi dilakukan dengan menghancurkan kulit nanas yang telah ditambah aquadest dengan perbandingan berat kulit nanas: aquadest = 1:2 kemudian dilakukan proses penyaringan. Sari kulit nanas yang dihasilkan kemudian dianalisa kadar glukosanya. Proses fermentasi berlangsung secara anaerob pada pH 4-5 dengan menggunakan yeast (Saccharomyces cerevisiae) sebagai mikroorganisme yang akan menguraikan glukosa menjadi etanol. Agar pertumbuhan dan perkembangbiakan yeast optimal, maka ditambahkan urea seberat 4 gram sebagai nutrient kedalam media. Untuk memisahkan etanol yang terbentuk, dilakukan proses distilasi pada suhu 90-950C selama kurang lebih 3 jam hingga destilat tidak menetes lagi. Dalam penelitian ini dilakukan variasi perbandingan berat yeast yang digunakan dan lamanya waktu fermentasi. Dari hasil penelitian, seberat 400 gram kulit nanas menghasilkan etanol dengan kadar 15,45 %(b/b), yield 9,39 %, konversi glukosa sebesar 52,56% dengan waktu fermentasi selama 3 hari.
Dapat dirumuskan untuk membuat bioetanol dari sari kulit nanas diperlukan perbandingan sebagai berikut: berat aquadest dan kulit nanas= 2:1, waktu fermentasi 3 hari, perbandingan jumlah yeast : kulit nanas = 1:50 dan berat urea: kulit nanas = 1:100.
ABSTRACT
Pineapple skin is an agricultural waste which has a high sugar content, ranging from 8.7% to 17.53%. %. High sugar content in the skin of pineapple is possible to be used as raw material for making bioethanol through fermentation process. Based on preliminary research shows that only 76.36% of the weight of fresh pineapple can be used / consumed, while the rest is discarded as waste.
This bioethanol production process through several stages. Extraction process is done by destroying the skin of pineapple that have been added aquadest with a weight ratio of pineapple skin: aquadest= 1:2, continue the screening process. And then analyzed glucose levels. An anaerobic fermentation process took place at pH 4-5 using yeast (Saccharomyces cerevisiae), which will decompose glucose into ethanol. That the optimal growth and propagation yeast, added weight of four grams of urea as a nutrient into the media. To separate the ethanol that is formed, distillation process is carried out at temperatures 90-95 0 C for approximately three hours until the distillate no longer dripping. In this study the variation of weight ratio yeast used and duration of fermentation. From the results of the study, form 400 grams pineapple skin can be produce to ethanol with a concentration 15.45% (w/w), yield 9.39%, amounting to 52.56% conversion of glucose, and fermentation time for three days.
It can be formulated to make bioethanol from the skin of pineapple juice required comparison as follows: weight of aquadest and the skin of pineapple = 2:1, 3 day fermentation period, the ratio of the number of yeast: pineapple skin = 1:50 and the weight of urea: pineapple skin = 1:100
×
Penulis Utama
:
Ahmad Tabah
Penulis Tambahan
:
1. Antonius P.U
NIM / NIP
:
I8306036
Tahun
:
2010
Judul
:
Pembuatan bioetanol dari sari kulit nanas
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Teknik - 2010
Program Studi
:
D-3 Teknik Kimia Produksi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. Teknik Prog.Diploma III Teknik Kimia-I.8306036-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Ari Diana Susanti S.T., M.T
Penguji
:
Catatan Umum
:
2993/2010
Fakultas
:
Fak. Teknik
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.