Penulis Utama : Aris Nuryanto
NIM / NIP : F3507062
× ABSTRAK Tersedianya bahan baku utama yang cukup merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses produksi. Kekurangan persediaan bahan baku dapat berakibat terhentinya proses produksi karena habisnya bahan untuk diproses. Akan tetapi terlalu besarnya persediaan bahan baku (over stock) dapat mengakibatkan tingginya beban biaya guna menyimpan dan memelihara bahan tersebut selama disimpan di gudang. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo yang beralamat di jalan Solo-Baki Km 03 Gedangan, Baki, Sukoharjo. Data yang dipelajari yaitu data-data tentang kebutuhan bahan baku, dan biaya-biaya yang ditimbulkan selama tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang optimal dengan menggunakan metode EOQ dan metode JIT/EOQ, (2)mengetahui frekuensi pemesanan bahan baku pertahun dengan menggunakan metode EOQ dan metode JIT/EOQ, (3)mengetahui perbandingan total biaya persediaan yang harus dikeluarkan perusahaan antara menggunakan metode EOQ dengan metode JIT/EOQ. Dari hasil analisis diketahui bahwa dengan menggunakan metode EOQ untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kain micropolar fleece sebanyak 6725 roll perusahaan melakukan pemesanan sebanyak 5 kali dengan kuantitas setiap kali pesan sebanyak 1.384 roll. Sedangkan dengan metode JIT/EOQ pemesanan dilakukan sebanyak 3 kali dengan 3 kali pengiriman untuk setiap kali pesan. Kuantitas pemesanan yang optimal setiap kali pesan sebanyak 2.397 roll dan kuantitas pengiriman setiap kali kirim 799 roll. Total biaya persediaan yang dikeluarkan CV Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo untuk pengadaan bahan baku kain micropolar fleece berdasarkan kebijakan perusahaan sebesar Rp 11.802.885,-. Apabila perusahaan metode EOQ biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 8.208.613,-, biaya yang dihemat sebesar Rp 3.594.242,-. Sedangkan apabila menggunakan metode JIT/EOQ biaya yang dikeluarkan sebesar Rp4.739.245,- biaya yang dihemat sebesar Rp 7.063.640,-. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan pada CV Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo untuk meninjau kembali kebijakan yang dijalankan perusahaan kaitannya dengan pengendalian persediaan bahan baku. Salah satu metode yang bisa digunakan sebagai masukan dalam mencapai tingkat pembelian bahan baku yang ekonomis adalah metode JIT/EOQ, karena dengan menggunakan metode JIT/EOQ perusahaan akan mendapatkan kuantitas pembelian bahan baku yang optimal yang dengan biaya yang minimum dibandingkan kebijakan perusahaan sebelumnya. ABSTRACT Adequate basic material supply is the important factor to ensure the production process smoothness. Inadequate basic material supply can lead to the production process stopping because of material exhaustion to process. However, overstock (too much supply of basic material) can lead to high cost for storing and maintaining such material in the warehouse. The object of research was CV. Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo located in Solo-Baki Street Km 03 Gedangan, Baki, Sukoharjo. The data studied included the one on basic material requirement, and the expenses incurred during 2009. This research aims to find out the optimal quantity of basic material purchase using EOQ and JIT/EOQ methods, (2) to find out the frequency of basic material order annually using EOQ and JIT/EOQ methods, and (3) to find out comparison of total inventory cost that the company should expend using EOQ and JIT/EOQ methods. From the result of analysis, it can be found that using EOQ method to fulfill the micropolar fleece cloth basic material requirement of 6725 rolls, the company makes five times order with 1.384 rolls for each order. Meanwhile using JIT/EOQ method, the order is done 3 times with 3 deliveries for each order. The optimal quantity of order for each order is 2.397 rolls and the delivery quantity every delivery time is 799 roll. The total inventory cost the CV. Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo spends for procuring the micropolar fleece cloth basic material based on the company policy is Rp. 11,802,885,- if the company uses EOQ method, the cost spent is Rp. 8,202,613, it saves Rp. 3,594,242,-, while if the company uses JIT/EOQ method, the cost spent is Rp. 4,739,245, it saves Rp. 7,063,640,- Considering the conclusion above, the writer recommends CV. Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo to review the policy the company undertakes in the term of basic material inventory control. One method that can be used as the input to achieve the economic level of basic material purchase is JIT/EOQ, because by using this method, the company will get the optimal quantity of basic material purchase with minimum cost compared with the company’s previous policy.
×
Penulis Utama : Aris Nuryanto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : F3507062
Tahun : 2010
Judul : Analisis perbandingan pengendalian persediaan bahan baku kain micropolar fleece antara pendekatan model eoq dengan just in time inventory control (jit/eoq) pada CV Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Ekonomi - 2010
Program Studi : D-3 Manajemen Industri
Kolasi :
Sumber : UNS-F. ekonomi Prog. D III Manajemen Industri-F.3507062-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Anastasia Riani S, MSi
Penguji :
Catatan Umum : 5866/2010
Fakultas : Fak. Ekonomi dan Bisnis
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.